Sriwijaya Air Bidik Pangsa Pasar 20% pada 2013-2014


[JAKARTA] Maskapai penerbangan PT Sriwijaya Air menargetkan proses transformasi pelayanan penerbangan dari medium ke full service terlaksana pada tahun 2013. Seiring dengan itu, perusahaan pada tahun 2013-2014 membidik kenaikan pangsa pasar (market share) sehingga menjadi 17-20%.

Sriwijaya Air

Tahun ini, Sriwijaya menargetkan bisa menguasai market share 16-17% atau naik dibanding tahun sebelumnya 14,5%.

Direktur Niaga Sriwijaya Air Toto Nursatyo menyampaikan, kenaikan pangsa pasar di tahun ini sejalan dengan jumlah penumpang dari 7,1 juta ke 8,5 juta. Selain juga karena bertambahnya jumlah pesawat Boeing sebanyak delapan dari saat ini 27 unit. “Market share 2013 atau 2014 setelah full service maka menjadi 20%,” ujarnya dalam press gathering di Jakarta, Jumat (11/2).

Rencana transformasi ke full service itu masih dalam tahap persiapan. Maskapai penerbangan yang sudah tujuh tahun melintasi udara ini, sebelumnya harus mempersiapkan segala persyaratan yang dibutuhkan seperti tersedianya makanan, kelas bisnis, sumber daya manusia dan

Toto Nursatyo (kanan) - Direktur Niaga Sriwijaya Air

pelayanan yang berkualitas yang tepat waktu dan ada lounge. Selain itu, perusahaan juga tengah menunggu kedatangan 20 pesawat baru Boeing 737-800 New Generation untuk melancarkan rencana menjadi full service.

“Kita akan gantikan pesawat baru dulu, terutama yang NG. Perkiraan makan waktu sekitar paling cepat dua tahun lagi sejak sekarang. Dengan datangnya NG maka kita siapkan transformasi,” ujarnya.

Toto menjelaskan, 20 pesawat baru itu akan masuk ke Indonesia secara bertahap hingga empat tahun mendatang. Biaya per unitnya sebesar US$ 41 juta yang dibayar perusahaan dengan cara mencicil dan dari konsorsium bank lokal. Sejalan dengan itu, Sriwijaya juga akan melakukan investasi pada maintenance, repair and overhaul (MRO) sebesar Rp 300-500 miliar di Bandara Soekarno Hatta seluas 5 hektar yang dapat menampung empat pesawat barunya itu. “Kita baru mengajukan ke Angkasa Pura. MRO investasinya Rp 300-500 miliar pada tahun depan dan dapat menampung empat pesawat,” kata dia.

Pesawat-pesawat baru itu untuk mengembangkan rute penerbangan di wilayah timur Indonesia terutama Papua. Selain itu penambahan pesawat juga bertujuan untuk mempersiapkan penerbangan regional guna memanfaatkan perjanjian bilateral di bidang penerbangan pada negara-negara ASEAN (suarapembaruan/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *