Relawan Jokowi-JK Endus Skenario Mempersulit Pemilih di Basis Pendukung di Luar Negeri


Senin, 7 Juli 2014 | 05:01 WIB
KOMPAS/HENDRA A SETYAWANAnggota Komisi III DPR, Eva Kusuma Sundari.

JAKARTA,– Di sejumlah tempat di luar negeri, sejumlah pemilih kesulitan menggunakan hak suaranya karena sejumlah alasan. Tim relawan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla menengarai ada skenario mempersulit pemberian suara tersebut, terutama di kantong-kantong pendukung pasangan Jokowi-Kalla.“Kami menerima laporan setidaknya ari Hongkong, Malaysia, dan Amerika Serikat,” kata anggota Koordinatoriat Tim Relawan Jokowi-JK, Eva Kusuma Sundari, lewat layanan pesan, Senin (7/7/2014) dini hari. “Kami mengendus skenario kantong-kantong simpatisan Jokowi dipersulit dan tak dipenuhi hak pilihnya.”Di Amerika Serikat, sebut Eva, ada 600 warga negara Indonesia sampai harus terbang dari Los Angeles ke New York. Ratusan orang tersebut tak bisa menggunakan hak pilih di Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Los Angeles.Ratusan orang itu, tutur Eva, kemudian mengupayakan bisa menggunakan hak pilih mereka di KJRI di New York. “Tenyata sama, dengan alasan tak ada kertas suara, hak pilih mereka tak diberikan (di KJRI di New York). Kok ini aneh,” ujar dia.

Di Hongkong, lanjut Eva, usaha untuk mempersulit para pemilih dialami tenaga kerja Indonesia di sana dinilai sudah terasa sejak awal. Surat pengantar dari Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK, Tjahjo Kumolo, ditolak oleh Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Hongkong.

Menurut Eva, PPLN Hongkong yang justru meminta surat pengantar dengan tanda tangan Anies Baswedan. Padahal, tegas dia, Anies adalah juru bicara di tim pemenangan dan Tjahjo jelas yang berwenang menandatangani surat tersebut.

“Saat hari pencoblosan, sebagian besar kan anak-anak TKI tak diizinkan majikannya untuk berangkat ke TPS. Jadi mereka sehak awal sudah lapor ke KBRI agar mencoblos menggunakan surat. Itupun tak dilayani,” kata Eva. “Saat pencoblosan di TPS, banyak juga mereka yang tak dibolehkan masuk. TPS-nya langsung ditutup.”

Berdasarkan prinsip demokrasi bahwa semua warga negara memiliki hak suara yang sama dan setiap suara sangat berharga, Eva memastikan Tim Jokowi-JK tak akan tinggal diam dengan semua temuan tersebut.

“Kami akan membuat sikap dan mempermasalahkan ini ke KPU dan Bawaslu,” kata Eva. “Kami merasa dizalimi. Padahal kewajiban KPU memfasilitasi pemilih yang memang berhak. Di AS, semua paspornya valid dan seharusnya itu cukup untuk diberikan hak pilih.”

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

2 thoughts on “Relawan Jokowi-JK Endus Skenario Mempersulit Pemilih di Basis Pendukung di Luar Negeri

  1. James
    July 7, 2014 at 4:19 am

    Pemilu 2014 Tertib, Aman, Adil, Jujur, Hak WNI, Demokrasi, Netral, itu semua cuma OMDO, maka secara International Indonesia itu TIDAK DIPERCAYA SAMA SEKALI, sebab secara Terang-terangan Licik dalam Pemilu ini dihadapan Mata International, benar-benar Indonesia sudah Tidak Punya Rasa Malu lagi

  2. Sue
    July 7, 2014 at 11:14 pm

    oh well , don’t get too emotional with these people, obviously they do not care how the World view Indonesia as a nation because they live their life as hell on earth, so they are enjoying spreading that hatred and anger to everyone, but they forgot one thing, All hell break loose because there are a lot more people who stand for the truth !!

Leave a Reply to Sue Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *