Kepolisian Resort Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, memperketat pengamanan di lingkungan Mapolres Poso pascateror yang terjadi pada Minggu (9/7/2017).
Sepanjang Minggu, terjadi dua teror yang terjadi di depan Mapolres Poso dan di depan sekolah yang berjarak sekitar 50 meter dari pos Lalu lintas di bundaran Smaker, Kelurahan Kasintuwu, Kecamatan Poso Kota.
Polisi awalnya menemukan benda mencurigakan yang sempat diduga sebagai bahan peledak di depan Polres Poso pada pukul 3.00 Wita.
Informasi pihak Kepolisian, benda mencurigakan tersebut pertama kali ditemukan petugas piket malam.
Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Hari Suprapto menjelaskan, bungkusan yang dililit lakban berwarna hitam tersebut ditemukan di pintu jalan masuk kendaraan roda dua.
Benda tersebut kemudian dibawa oleh tim Gegana Brimob Polda Sulteng.
“Dari hasil penguraian sementara, ditemukan tiga kabel berwarna putih, ungu dan biru, batu bata dan selembar kertas ditulis tangan berisikan pesan bernada ancaman ‘kami akan datang menumpah darah kalian wahai thogut’,” ungkap AKBP Hari Suprapto kepada Kompas.com.
Padapukul 11.30 Wita, teror lainnya terjadi di depan gedung salah satu sekolah SMU atau sekitar 50 meter dari Pos Lalu lintas Smaker.
Benda tersebut berupa bungkusan kecil berwarna putih yang dililit lakban berwarna hitam disertai kabel berwarna putih. Namun, tidak disertai dengan catatan atau pesan.
Hingga berita ini diturunkan, polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pelaku serta motif dibalik teror tersebut.( Trb / IM )
Polisi selalu menjadi sasaran Utama Teror, mengapa TNI tidak ? mungkin karena Polisi selalu membuat Rakyat menderita, tidak ada keadilan dan sewenang-wenang selama ini
Kurang kerjaan banget bila ada warga yg melakukan itu. Sesekali polisi bersama warga perlu kerja bakti membersihkan lingkungan dari sampah agar timbul rasa kebersamaan.