Pemkab Sleman menggelar rapat menanggapi pembubaran ibadah agama itu.
Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta telah menangkap salah seorang yang terlibat pembubaran acara kebaktian umat Katolik di Sleman, DIY. Dia juga diduga ikut menganiaya jemaah dan merusak rumah milik Julius Felicianus, tempat kebaktian digelar.
“Dari keterangan saksi, petugas langsung menangkap pelaku yang berinisial KH,” kata Kapolda DIY Brigjen Polisi Haka Astana di Yogya, Jumat 30 Mei 2014.
Saat ini polisi masih memeriksa KH secara intensif untuk mengetahui motif kelompoknya menganiaya para jemaah yang sedang melakukan Doa Rosario dalam rangka bulan suci Maria yang jatuh pada bulan Mei ini.
“Kami masih mencari motif dan pelaku-pelaku lainnya,” kata Haka Astana.
Pemerintah Kabupaten Sleman menyatakan mendukung upaya aparat kepolisian mengungkap pelaku pengaiayaan jemaah tersebut. “Kami minta pelakunya diusut tuntas,” kata Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu.
Pemerintah kabupaten, kecamatan, desa pun telah menggelar rapat koordinasi untuk menindaklanjuti kasus kekerasan tersebut.
Pemilik rumah, Direktur Penerbitan Galang Press Julius Felicianus, kepada polisi mengatakan mengenali salah satu anggota kelompok yang melakukan perusakan dan penganiayaan di rumahnya itu. “Salah satu pelakunya tetangga saya sendiri. Dia mengontrak rumah tepat di depan rumah saya atas nama AB,” ujar dia.
Julius juga menjadi korban. Kepalanya berdarah-darah. “Saat saya bilang saya ini tuan rumah, saya dipukul, diinjak-injak, kepala saya dilempar pot besar. Kelihatannya bahu saya ini patah,” kata dia.
Menurut Julius, setelah memukuli dia, kelompok tersebut berteriak, “Saya suruhan JUT.” Selanjutnya mereka pergi meninggalkan rumahnya
TANGKAP dan HUKUM saja !!! semoga Polisi akan terus mengejar Pelaku lainnya sampai keakar-akarnya sebelum semakin BRUTAL dan SADIS, jangan dibiarkan nama baik Kota Yogyakarta di kotori oleh orang yang Tidak Bertanggung Jawab ini !!!
Inilah manusia-2 yang mengatas namakan dirinya utusan agama, tetapi menggunakan kekerasan. Apakah agama yang dianutnya mengajarkan “penggunaan kekerasan”? Untuk apa menganut agama yang tidak mengajarkan kasih dan kebajikan terhadap sesamanya.
Jangan di tangkap tapi di BUBARKAN.
Turunkan Densus 88 biar cepat selesai