LIMA,- Pemerintah Peru, Kamis (7/7), merayakan peringatan 100 tahun penemuan kembali Machu Picchu, “kota bangsa Inca yang hilang” di pegunungan Andes, di tengah kekhawatiran UNESCO akan kerusakan warisan dunia tersebut.
Seperti dilaporkan laman MSNBC, Kamis (7/7), Machu Picchu semula tidak diketahui dunia luar, ditinggalkan dan tertutup di hutan dataran tinggi, sampai 7 Juli 1911 ketika sejarawan dan penjelajah dari Universitas Yale, Hiram Bingham berhasil mencapai Machu Picchu dan kemudian mengumumkan keberadaannya.
Bingham menjadi terkenal sebagai penemu situs tersebut, meskipun Agustin Lizarraga, orang Peru sendiri telah lebih dulu menemukannya, terbukti dari tulisannya pada salah satu batu benteng dengan sepotong arang: “Lizarraga, 14 Juli 1902 untuk anak cucu.”
Machu Picchu dibangun di atas puncak Andes pada ketinggian 7.970 meter, dikelilingi jurang-jurang yang tidak ramah. Beberapa ahli percaya itu merupakan perlindungan yang baik bagi beberapa penguasa bangsa Inca, atau sebuah tempat perlindungan religius.