Pengamat: Hasil Reshuffle Tunjukkan Kekuatan Presiden Jokowi


20150330202142746Hasil reshuffle kabinet yang baru saja diumumkan, menunjukkan kekuatan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Hasil ini menunjukkan kekuatan dari Presiden Jokowi. Jika dulu pada saat penyusunan kabinet, posisi Jokowi lemah karena bukan pimpinan partai politik, ditambah tidak solidnya internal PDIP, saat ini justru membuktikan bahwa Jokowi sangat kuat,” tegas pengamat politik Universitas Diponegoro Semarang, Susilo Utomo, di Semarang, Rabu (27/7).

Dosen Fisip Undip ini menegaskan, komposisi menteri dari reshuffle ini juga memperlihatkan bahwa Jokowi tetap memperhitungkan dua partai politik yang belakangan mendukungnya, yakni Golkar dan PAN.

“Kendati kedua partai itu, utamanya Golkar, berulangkali menyatakan dukungan itu tanpa syarat, namun demi keseimbangan politik dari partai-partai pendukungnya di pemerintahan, Jokowi tetap mengakomodasi keduanya dalam kabinet,” tegas peneliti Pusat Kajian Otonomi Daerah dan Kebijakan Publik (Puskodak) Undip ini.

Menurut Susilo, 70 persen wajah baru kabinet kerja Jokowi-JK merupakan profesional. Jokowi juga mengakomodasi kepentingan Muhammadiyah dengan dipilihnya Prof Muhadjir Effendy.

“Selama ini, Jokowi banyak mengakomodasi kepentingan orang NU, sekarang dia juga mau menyeimbangkan dengan mengakomodasi kepentingan ormas Islam besar lainnya, yakni Muhammadiyah,” tegasnya.

Sedangkan untuk tidak membuat gaduh politik, kata Susilo, Jokowi mereposisi beberapa menterinya dalam pos-pos baru. Begitu pula, mengganti menteri dari parpol yang sama, seperti Menteri Desa Marwan Jafar yang diganti rekannya separtai di PKB, Eko Putro Sandjojo.

“Kuota Hanura juga tetap, meski Yuddi Chrisnandi diganti, namun ada Wiranto yang diberi posisi Menko Polhukam,” ujarnya.

Begitu pula, untuk menciptakan stabilitas di pemerintahannya, Jokowi tidak serta merta menggantinya begitu saja, melainkan mereposisi menterinya ke pos-pos baru. Seperti Thomas Lembong yang diberi pos baru Kepala BKPM, Bambang Brodjonegoro mengisi pos Menteri PPN/Kepala Bappenas, Sofjan Djalil menjadi Menteri Agraria dan Luhut Panjaitan ke pos Menteri Kemaritiman.

“Yang menarik adalah ditunjuknya Sri Mulyani sebagai menteri keuangan. Ini sekaligus memulihkan nama baik dan reputasi Sri Mulyani yang dulu dikorbankan dan jadi tumbal kasus Bank Century pada era Presiden SBY,” tambahnya.

Namun, Susilo berharap, reshuffle ini merupakan reshuffle terakhir yang dilakukan Jokowi. “Saya harap ini reshuffle terakhir. Jangan dirombak lagi, sampai masa jabatan berakhir,” tandasnya.( SP / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *