PDIP Curigai Empat Tokoh di Balik Walkout Demokrat


Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Aria Bima, mengaku bingung dengan aksi walkout Partai Demokrat pada sidang paripurna pembahasan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Padahal, PDIP sudah menyetujui sepuluh opsi tambahan yang diajukan partai berlambang mercy itu.

“Ini menurut saya drama yang perlu diketahui siapa sutradarannya,” ujar Aria Bima yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VI seusai mengisi diskusi bertajuk Drama Paripurna di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 27 September 2014.
Aria mengatakan, sampai saat ini, dia belum memperoleh informasi siapa yang menginstruksikan Fraksi Demokrat walk out. “Apakah sutradaranya pimpinan fraksi, pemerintah, sekretaris jenderal yang ada di sana, atau SBY sendiri?” ucap Aria.

Demokrat memilih keluar dari sidang paripurna karena sepuluh syarat yang ditawarkan untuk pilkada langsung tidak diterima semua fraksi. Hanya PDIP, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Hati Nurani Rakyat yang setuju dengan opsi itu.

SBY yang mengetahui kabar tersebut mengaku kecewa. Ketua Dewan Pembina Demokrat ini lalu menginstruksikan dewan kehormatan untuk mencari tahu siapa pengusul walkout. Soal UU Pilkada tersebut, dia menyarankan uji materi ke Mahkamah Konstitusi.
Menurut Aria, drama Demokrat belum sepenuhnya berakhir. Ini baru episode pertama. “Penonton bingung, apakah sutradara, pemain, production house, dan bintang utamanya sama?” kata Aria.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

5 thoughts on “PDIP Curigai Empat Tokoh di Balik Walkout Demokrat

  1. Irwansyah Putra
    September 28, 2014 at 3:53 am

    Ah..cari sensasi..PDIP suka WO,Demokrat ga pernah curiga tuh.

    1. Anti+FPI
      September 28, 2014 at 12:03 pm

      Sensasi kepala elo peyang

  2. Namanya saja Politik
    September 28, 2014 at 9:07 pm

    Kalau yang namanya politik yah begitulah…. mo peyang mo PA ngga usah diributin

  3. Pandova
    September 29, 2014 at 1:09 am

    Itu semua suddah settingan SBY. Dengan walk out paripurna, partai demokrat masih bisa dapat jatah pimpnan daerah dari partai KMP. Krn demokrat dianggap memberi jalan kemenangan Pilkada via DPRD oleh KMP. Tapi di lain pihak di mata rakyat partai Demokrat dianggap tidak mendukung Pilkada via DPRD dengan bukti walk out pada paripurna. Sehingga SBY dan demokrat masih dianggap membela kepentingan dan keinginan rakyat meski walk out. Jadi demokrat akan mendapat keuntungan ganda dari efek persoalan ini. Tapi untungnya rakyat makin pandai membaca politik dan strategi SBY dengan demokratnya ini. Sehingga malah menjadikan SBY dihujat seantero negeri dengan keputusan walk out demokrat dari paripurna. Jadi SBY hanya dapat keutungan dari efek Pilkada via DPRD saja, tapi kerugiannya ukuran keneragawanan SBY dimata rakyat jatuh pada titk nadir. Sehingga malah bikin SBY jadi dilematis menghadapi persoalan ini. Bahkan rakyat mulai menuntut tindakan nyata dari SBY dan demokrat untuk menggagalkan keputusan paripurna dengan segala cara, sbg bukti SBY adalah Presiden yg dipilih rakyat yang mengabdi dan mewakili keinginan sebagian besar rakyat Indonesia. AKHIRNYA SBY DAN DEMOKRAT KENA BATUNYA ATAS POLITIK STANDAR GANDANYA……………

  4. handisalim
    September 29, 2014 at 6:19 am

    ada aktor dibelakang layar atas walkout PD, siapa lagi kalalu bukan sang ketua harian atau ketua pembina, yg belaga pura2 kenapa bisa terjadi walkout, mereka berkomplot bersatu utk posisi tawa dgn pemerintahan yg berjalan, ini dikarenakan banyak kasus2 korupsi akan terbongkar setelah lengsernya SBY, termsk ketum PAN dan anak emas SBY sendiri bro…

Leave a Reply to Pandova Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *