Pasang Badan untuk Jokowi, Denny Siregar Serang Balik Partai Demokrat, Singgung Kasus Hambalang


Pegiat Media Sosial, Denny Siregar pasang badan terhadap masifnya kritikan dari sejumlah tokoh kepada Presiden Joko Widodo.

Termasuk kritik yang datang dari para petinggi Partai Demokrat.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD) Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) memberikan kritikan menohok terkait ketidakmampuan pemerintah menangani permasalahan Covid-19.

Denny Siregar menilai, para pengkritik tersebut seolah-olah hebat ketika dihadapkan dengan permasalahan yang sama.

Bahkan, Denny Siregar menyinggung tentang skandal Hambalang yang terjadi di masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Mereka ribut banget.. “Presiden harusnya begini.. ” “Jangan sampe kita jadi failed nation..” “Presiden inkompeten !” Seakan2 paling jago ngurus sesuatu. Eh, sekalinya dikasi kesempatan, jadinya cuma candi Hambalang,” tulis Denny Siregar di Twitter, dikutip pada Minggu (11/7/2021).

Seperti diketahui, AHY sebelumnya mempertanyakan kemampuan negara selamatkan rakyatnya dari pandemi Covid-19, dengan  menyoroti publikasi Bank Dunia yang turunkan rangking Indonesia dari kategori negara berpenghasilan menengah ke atas (2019) menjadi berpenghasilan menengah ke bawah (2020).

Baca juga: Polda Metro Bongkar Tempat Penimbunan Obat dan Tabung Oksigen, Tiga Sindikat Dibekuk

“Idealnya, kita selalu naik kelas. Jangan tinggal kelas, apalagi turun kelas. Masalah gentingnya, bukan di mana status kelas kita saat ini. Tapi, mampukah negara ini menyelamatkan rakyatnya dari Covid-19?” ucap AHY kepada wartawan, Rabu (7/7).

AHY kemudian menyoroti kondisi pandemi Covid-19 yang semakin mengkhawatirkan. Ia pun mempertanyakan kapan pandemi Covid-19 di Indonesia akan berakhir.

Kritikan pedas Ibas, menuju Negara Gagal

Adapun kritik yang disampaikan Ibas untuk merespons melonjaknya kasus Covid-19 dan angka kematian yang relatif tinggi.

“Begini ya, Covid-19 makin mengganas. Keluarga kita, sahabat kita dan orang-orang di lingkungan kita banyak yang terpapar bahkan meninggal dunia. Sampai kapan bangsa kita akan terus begini? Jangan sampai negara kita disebut sebagai failed nation atau bangsa gagal akibat tidak mampu menyelamatkan rakyatnya,” kata Ibas dikutip dari Kompas.com

Ibas menilai, pemerintah terlihat tak berdaya menangani pandemi Covid-19 yang sudah memasuki tahun kedua.

Ia pun mengambil sejumlah contoh di antaranya kelangkaan tabung oksigen yang menunjukkan lemahnya antisipasi pemerintah terhadap penanganan Covid-19.

“Bagaimana mungkin tabung oksigen disumbangkan ke negara lain, tapi saat rakyat sendiri membutuhkan, barangnya susah didapat,” ucapnya.

Menurut Ibas, kasus tabung oksigen merupakan preseden buruk. Hal itu memperlihatkan bahwa pemerintah seolah-olah kurang sigap mempersiapkan kebutuhan untuk menjawab gejala-gejala yang muncul sebelumnya.

“Kan ada varian baru di negara lain. Kita tahu, itu bukan tak mungkin masuk ke negara kita. lalu muncul kasus-kasus baru, kemudian angka yang kita khawatirkan juga terjadi, dan lain sebagainya,” terang dia.

“Itu semua gejala-gejala yang rasanya mudah dibaca dan terkait dengan kesiapan kita dalam menyediakan kebutuhan medis. Tidak ada yang mendadak. Karena pandemi kan sudah masuk tahun kedua, jadi harusnya bisa diantisipasi,” kritik Ibas.

Di sisi lain, Ibas juga meminta pemerintah tegas mengambil keputusan soal vaksin. Jika vaksin yang sebelumnya tidak cukup manjur, kata dia, segera sediakan vaksin yang lebih baik.

Kemudian, ia juga menekankan percepatan vaksinasi di kota dan di desa atau daerah ekstrim penularan Covid-19 harus menjadi prioritas.

“Sehingga kita bisa hidup normal lagi seperti negara lain, seperti beberapa negara di Eropa, misalnya,’’ pungkasnya.

Sebelumnya diketahui, lonjakan kasus Covid-19 masih belum berakhir.

Hingga Selasa (6/7/2021) masih tercatat penambahan kasus baru Covid-19 berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19.

Pada Selasa kemarin, kasus baru Covid-19 bertambah sebanyak 31.189 orang.

Angka itu merupakan rekor tertinggi kasus baru Covid-19 sejak pandemi mewabah di Indonesia pada 2 Maret 2020.

Selain itu, angka kematian harian juga tercatat jumlah tertingginya pada Selasa kemarin yaitu sebanyak 728 pasien Covid-19 meninggal dunia. ( WK / IM )

 

 

 

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *