Kabar pengunduran diri Najwa Shihab dari program Mata Najwa terbilang cukup mendadak. Apalagi putri Quraish Shihab ini telah memandu program kegemaran penonton Indonesia tersebut selama 7 tahun terakhir. Tentu bukan waktu yang singkat bagi Najwa untuk mengecap suka dan duka sebagai seorang jurnalis.
“Banyak sekali (suka dan duka). Dan saya rasa nggak jauh beda sih sama suka duka teman-teman (wartawan) di lapangan gitu. Bagaimana mengejar narasumber, bagaimana menciptakan show yang menarik tapi berisi, bagaimana bisa dapat eksklusif, bagaimana bisa wawancara sumber A1, ada banyak sekali, terutama saat ke daerah-daerah,” tukasnya saat ditemui di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis (10/08).
“Contohnya kayak ke Jember, kita dapat rekor MURI yang nonton 35 ribu orang, di Batu 25 ribu orang. Mata Najwa sudah tiga kali dapat rekor MURI sebagai talkshow dengan penonton terbanyak,” jelasnya bangga.
“Rasanya memang nggak ada talkshow yang dibikin di lapangan bola seperti di Jember, Batu, dan rasanya sampai merinding gitu puluhan ribu orang berkumpul untuk dengerin seseorang bicara soal situasi negeri,” imbuh Najwa.
Apalagi dari sekian banyak penonton, rata-rata didominasi oleh pengunjung usia muda. “Jadi itu momen tim Mata Najwa yang paling berkesan,” jelasnya.
Bagi Najwa, sejumlah peristiwa politik penting juga berkesan baginya yang malangmelintang di dunia jurnalistik. “Ada banyak, berbagai isu meliputi kasus DPR, KPD, isu petinggi istana tapi juga wawancara pada orang yang dianggap kecil tapi punya cerita luar biasa. Kisah orang-orang yang melakukan suatu hal untuk negeri ini,” pungkasnya.( Mdk / IM )
Related Posts
