MPR: Jokowi Jangan Terburu-buru Soal Dwi Kewarganegaraan


“Kalau dari sisi kami, nggak ada untungnya.”

Presiden Joko Widodo mengatakan akan mendorong proses pembentukan peraturan mengenai kepemilikan dua kewarganegaraan atau dwi kewarganegaraan. Hal ini disampaikan Presiden Jokowi usai bertemu dengan Diaspora Indonesia di Amerika Serikat.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Mahyudin, mengatakan rencana pembentukan peraturan mengenai dua kewarganegaraan harus dikaji terlebih dulu. Agar diketahui bagaimana dampak yang timbul bila hal tersebut dilakukan.

Politisi Partai Golkar ini mengingatkan Presden Jokowi berhati-hati saat menyampaikan sebuah sikap. Selama ini, menurutnya, banyak pernyataan Presiden Jokowi yang justru merepotkan Presiden sendiri.

“Itulah Indonesia, banyak ide- ide yang dilontarkan Pak Jokowi. Menerima MEA saja kita gitu kan kemarin, belum siap,” kata Mahyudin di kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, Kamis, 29 Oktober 2015.

Mantan Bupati Kutai Timur tersebut mengatakan, mungkin jika rencana Jokowi tersebut diterapkan di negara maju akan lebih tepat.  “Tapi kalau di negara berkembang, kita tidak tahu,” katanya.

Lebih lanjut, Mahyudin melihat, memiliki dua kewarganegaraan tidak ada untungnya sama sekali. Bahkan, jika ada kesempatan untuk memiliki dua kewarganegaraan, dia mengaku tidak tertarik sama sekali.

“Kalau dari sisi kami, nggak ada untungnya. Karena orang kita yang mau jadi Warga Negara Asing tidak sebanyak WNA yang mau jadi warga negara kita. Saya sendiri, tidak tertarik punya dua kewarganegaraan. Banggalah jadi WNI,” tuturnya.( V V / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

One thought on “MPR: Jokowi Jangan Terburu-buru Soal Dwi Kewarganegaraan

  1. pengamat
    August 30, 2016 at 12:03 am

    Betul itu kata pak ketua, punya banyak warga negara itu ribet. Hanya orang tamak dan serakah yang berpikir untuk bisa dua warga negara, kalau perlu kewarganegaraannya tdk terbatas(unlimited) sekalian. Tinggal bikin aturan seenak perut saja kalau bisa.

Leave a Reply to pengamat Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *