Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri mengerjai Raja Keraton Yogyakarta yang juga Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X saat menggelar aksi tanam kedelai di Kabupaten Bantul Yogyakarta, Ahad 29 September 2013. Awalnya, mantan Presiden Indonesia kelima itu berbincang-bincang dengan sejumlah petani, di antara ribuan warga yang hadir.
Megawati bertanya kepada seorang petani asal Kecamatan Kretek Bantul, Murdi mengenai kondisi anaknya. “Di mana sekolah anaknya, Bu?” tanya Mega pada Murdi.
Murdi yang saat itu usai dari sawah dan masih mengenakan caping serta kain pelindung dari cuaca panas, kaget. Wanita berusia 60 tahun yang duduk lesehan dekat podium Mega berorasi pun menjawab sekenanya. “Unpar,” katanya. Karena kurang mendengar, Mega pun mengulang pertanyaannya, “Di mana Bu, Unpad apa Unpar?” tanya Mega.
Merasa ragu dengan jawabannya sendiri, Murdi memberi jawaban berbeda, “Unpad, Universitas Padjajaran di Bandung,” katanya.
Namun ternyata Mega masih tak begitu mendengar akibat angin yang berhembus kencang dan menggoyang goyang kain tenda tempatnya berdiri. Murdi pun meminta maaf karena bicaranya tak begitu jelas. Petani itu menjelaskan sebagian giginya sudah tanggal sehingga ia sulit berbicara jelas jika tak berteriak.
“Oh, gitu ya, Bu. Kenapa nggak minta gigi palsu ke Pak Sultan? Kan gubernurnya Pak Sultan?” kata Mega.
Tak disangka-sangka, Murdi pun langsung bangkit dari duduknya dan menghambur menuju tempat duduk Sultan Hamengku Buwono X yang sedang duduk di sebelah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Sambil duduk bersimpuh di depan Sultan, Murdi lalu meminta Sultan membantunya mendapat gigi palsu. Keduanya tampak bercakap-cakap. Lalu Sultan berbisik kepada Murdi. Sementara Megawati dari balik podium “memanas-manasi” Murdi agar tak sungkan minta gigi palsu kepada Sultan.
Tak sia-sia karena tak lama kemudian, Murdi kembali ke tempat duduknya dengan wajah sumringah. “Katanya nanti akan dibantu (mendapat gigi palsu),” kata Murdi kepada para kerabatnya.
Related Posts
