Lagi-lagi Masih Ada Jeritan Minta Tolong dari Dalam Gudang


2017102647-orang-tewas-terbakar-dalam-satu-ruangan-di-tangerang6_20171026_195800Kebakaran pabrik mercon milik PT Panca Buana Cahaya Sukses menyisakan cerita-cerita para saksi mata mengenai tragedi itu. Salah satunya, bagaimana kepanikan para karyawan yang terjebak api di dalam pabrik.

Beberapa warga sekitar pabrik menceritakan bagaimana pada Kamis (27/10/2017) pagi, sekitar pukul 09.00 terdengar rentetan suata letusan selama satu menit. Setelah itu, muncul kobaran api dari atas gudang yang berisi bahan baku petasan itu.

“Langit sampai gelap,” ujar Yahya, tukang servis kompor, yang saat itu berada di dekat lokasi kejadian, kepada Kompas.

Setelah itu, terdengar suara pintu gerbang yang digedor-gedor pintu gerbang depan pabrik.

Mereka memukul-mukul  sambil berteriak minta tolong.

PERSONAL Brimob Polda Metro Jaya mengevakuasi jenazah korban kebakaran pabrik kembang api di Kosambi, Tangerang, Banten, Kamis (26/10/2017).
PERSONAL Brimob Polda Metro Jaya mengevakuasi jenazah korban kebakaran pabrik kembang api di Kosambi, Tangerang, Banten, Kamis (26/10/2017). (Antara Foto/Muhammad Iqbal)

Apa daya, kondisi gerbang terkunci. Warga kesulitan menolong mereka. Sementara api dari dalam pabrik mercon tersebut terus berkobar semakin besar.

Yahya melihat ada beberapa karyawan pabrik yang berhasil lolos dari kobaran api dengan melompati pagar setinggi 3 meter.

Sementara yang tidak bisa melompati, hanya bisa memukul-mukul gerbang dan berteriak.

Sekitar 15 menit kemudian pintu gerbang baru bisa dibuka. Mereka yang di balik pintu gerbang masih bisa selamat. Tetapi, masih ada jeritan minta tolong dari dalam gudang.

“Tetapi masih ada suara teriakan meminta tolong dari dalam sehingga warga memasang tangga serta menjebol dinding samping kanan untuk mengeluarkan pegawai yang terjebak,” kata Tio, warga Kosambi lainnya.

WARGA memadati lokasi kebakaran pabrik petasan di Tangerang, Banten, Kamis (26/10/2017). Sebanyak 47 orang tewas akibat terjebak dan tidak mampu menyelamatkan diri saat kebakaran terjadi.
WARGA memadati lokasi kebakaran pabrik petasan di Tangerang, Banten, Kamis (26/10/2017). Sebanyak 47 orang tewas akibat terjebak dan tidak mampu menyelamatkan diri saat kebakaran terjadi. (AFP Photo/Demy Sanjaya via Kompas.com)

Dinding sudah dijebol, beberapa karyawan lagi bisa menyelamatkan diri. Tetapi, lagi-lagi masih ada jeritan minta tolong dari dalam gudang.

“Banyak suara perempuan muda,” kata Tio.

Fitri (18), adalah salah satu karyawan pabrik mercon yang selamat.

Saat kejadian, dia panik berlari mencari tempat perlindungan.

Dia sadar tidak mungkin masuk ke dalam bangunan pabrik karena api berasal dari luar dan “berlari” ke dalam.

“Kami tidak mungkin keluar melalui pintu depan karena terkunci dan terdapat kobaran api,” kata Fitri.

Menurut Fitri, semuanya berlari namun tak tahu ke mana. Mereka terjebak di dalam, karena pintu gerbang terkunci.

Karyawan yang di bagian dalam gudang terjebak dan tidak bisa menyelamatkan diri.

Fitri bisa selamat karena berlari ke arah bak air —yang berfungsi untuk mencuci peralatan berupa tembok setinggi 1 meter, berukuran 1,5 meter x 1,5 meter— yang terdapat di sebelah kanan bangunan pabrik.

”Ada karyawan yang memberi tahu saya untuk segera masuk ke bak air,” ujarnya.

”Saya langsung menceburkan diri ke sana,” lanjut Fitri.

Fitri bersama dengan empat orang lainnya berada di dalam bak selama 30 menit.

Setelah itu, dia berupaya keluar dengan memanjat dinding bak dan menjebol asbes. Dia pun selamat.

Menurut Komandan Petugas Pemadam Kebakaran Tangerang, Darda Khadafi, saat pemadam kebakaran tiba di lokasi pukul 10.30, pintu gerbang memang terkunci. Pintu itu satu-satunya jalan keluar.

“Waktu kami datang, beberapa sudah diselamatkan oleh warga yang membobol tembok. Tidak semua, yang lain terjebak di dalam,” kata Darda kepada KompasTV, Kamis (26/10/2017).

PETUGAS forensik RS Polri Kramatjati menurunkan jenazah korban kebakaran pabrik kembang api di Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramatjati, Jakarta, Kamis (26/10/2017). Petugas medis akan melakukan otopsi terhadap 47 jenazah korban kebakaran di pabrik petasan PT Panca Buana Cahaya Sukses untuk melengkapi proses identifikasi oleh kepolisian.
PETUGAS forensik RS Polri Kramatjati menurunkan jenazah korban kebakaran pabrik kembang api di Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramatjati, Jakarta, Kamis (26/10/2017). Petugas medis akan melakukan otopsi terhadap 47 jenazah korban kebakaran di pabrik petasan PT Panca Buana Cahaya Sukses untuk melengkapi proses identifikasi oleh kepolisian. (Antara Foto/Galih Pradipta)

 

Setelah petugas pemadam masuk ke dalam, mereka menemukan tumpukan orang di belakang gudang dalam kondisi mengenaskan. Mereka terbakar dan sudah tidak bernyawa.

“Korban ada di dalam bertumpuk, ada produksi, pintu gerbang dikunci, tidak ada akses keluar,” kata Darda.

Dari kebakaran itu, hingga Kamis malam, tercatat ada 47 orang meninggal dunia, 46 orang luka-luka, sementara 10 orang lagi masih dalam pencarian.

Korban meninggal dibawa ke RS Polri Kramat Jati dan korban luka berada di tiga rumah sakit di kawasan Tangerang.( WK / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

One thought on “Lagi-lagi Masih Ada Jeritan Minta Tolong dari Dalam Gudang

  1. Perselingkuhan+Intelek
    October 28, 2017 at 10:44 pm

    Mengapa Pemerintah memberi ijin Usaha ke Pabrik Petasan tanpa kondisi yang memadai, di Pabrik manapun dinegara di dunia selalu harus memiliki Fire Exit Door untuk menghadapai keadaan Darurat seperti itu, jadi bukan hanya kesalahan Pemilik Pabrik semata akan tetapi Petugas Pemerintah tidak memenuhi Tugasnya dengan Baik alias diluar aturan yang ada, pasti ada hubungannya dengan Suap lagi, Indonesia….

Leave a Reply to Perselingkuhan+Intelek Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *