Kisah Kursi Menteri Dahlan Iskan


Menteri BUMN Dahlan Iskan, Jumat (17/10) pagi menggelar perpisahan dengan deputi dan karyawan Kementerian BUMN menjelang berakhirnya masa tugas di Kabinet Indonesia Bersatu II.

Dahlan berpamitan sekaligus mengucapkan terima kasih kepada seluruh deputi dan jajaran Kementerian BUMN yang telah membantunya dalam menjalankan pekerjaan dalam beberapa tahun terakhir.

Didampingi istrinya, Nafsiah Sabri, Dahlan bercerita panjang lebar pengalamannya sebagai nakhoda Kementerian BUMN.

Ia berkisah setelah didapuk menjadi Menteri BUMN oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dirinya langsung menyetir sendiri dari Kantor Kepresidenan menuju Kementerian BUMN di Jalan Medan Merdeka Selatan.

Orang pertama yang ditemui Dahlan adalah Wakil Menteri BUMN Mahmudin Yasin. “Saya bilang saya tidak menempatkan diri sebagai Menteri. Saya ikut Pak Yasin saja,” ujar Dahlan.

Menurutnya, karena BUMN yang diurus adalah korporasi berbeda dengan kementerian yang lain, maka Dahlan seakan menempatkan diri bukan sebagai pimpinan eksekutif.

Menurut Dahlan, selama beberapa tahun ini dirinya memerankan itu dengan tidak menduduki kursi menteri. “Satu kali pun tidak pernah saya,” ujar Dahlan.

Pria kelahiran Magetan, 17 Agustus 1951 ini, mengaku bahwa dirinya hingga saat ini pun belum bisa menerima kalau secara rohani sebagai pejabat. “Kalau duduk di sana itu rasanya risih karena saya merasa belum menjadi seorang pejabat,” ujarnya.

Dahlan yang pernah menjabat Dirut PT PLN (Persero) ini juga menyebutkan bahwa dirinya orang yang tidak betah berlama-lama di dalam ruangan. “Saya minta maaf bahwa harus sering meninggalkan kantor untuk langsung ke lapangan melihat apa yang terjadi, apa yang bisa dikembangkan, apa yang bisa dikerjakan satu dua tiga bahkan semua BUMN,” ujarnya.

Jadi, kursi menteri di ruangannya hingga sekarang masih terlihat seperti baru. ”Risih saya mendudukinya,” katanya.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

One thought on “Kisah Kursi Menteri Dahlan Iskan

  1. James
    October 18, 2014 at 10:15 pm

    semoga Penggantinya adalah Orang ang Tidak Korupsi tapi Memajukan Indonesia

Leave a Reply to James Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *