Jokowi digadang-gadang, Jokowi Dihadang. Besarnya arus dukungan rakyat kepada Gubernur DKI Jakarta itu, ternyata juga dibarengi dengan gencarnya “serangan” dari lawan politik. Kendati demikian, yang bersangkutan malah tenang-tenang saja. Ia bahkan berencana mengumpulkan semua raja-raja di dunia di Monas, dipertemukan dengan raja-raja Nusantara.. “Terserah dinilai bagaimana, yang penting saya bekerja, bekerja dan bekerja,” katanya.
Rencana mengumpulkan raja-raja dunia dan raja raja Nusantara ini, diungkapkan Joko Widodo usai bertemu Menlu Marty Natalegawa di Kemenlu, Jl.Pejambon kemarin. Tujuannya, menurut mantan Walikota Solo itu, untuk mempromosikan Jakarta.
Sementara itu, sebagaimana diungkap media massa, paling tidak saat ini ada tiga kubu lawan politik yang mulai ber-manuver atau serangan kepada Jokowi walau lelaki kurus ini belum resmi jadi calon presiden. Tudingan tokoh Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais yang mempertanyakan prestasi Jokowi, dinilai sebagai sebuah serangan kepada Jokowi.
Demikian juga keinginan Gerindra untuk mendudukkan Jokowi sebagai calon pendamping Prabowo pada Pilpres tahun depan, dianggap sebagai hadangan. Terakhir, politisi flamboyant dari Demokrat, Ruhut Sitompul yang menyatakan Jokowi bisa mendampingi pememnang konvensi calon presiden Partai Demokrat.
Namun sebagian pengamat politik menilai, tudingan atau pun hadangan yang datang dari berbagai pihak, sepertinya takan akan mempengaruhi popularitas Jokowi, karena Jokowi ternyata sudah dekat dengan hati masyarakat banyak.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Maswadi Rauf, yang dihubungi Harian Terbit di Jakarta, Sabtu pagi (14/9), mengungkapkan lebih baik para tokoh politik segera menghentikan polemik-polemik tersebut. Apalagi, siapa yang nantinya akan menjadi Presiden di 2014 nanti adalah merupakan pilihan rakyat.
“Jokowi sendiri sudah mengatakan bahwa dirinya dinilai bagaimana, yang penting bekerja dan bekerja,” tambahnya.
Meski demikian, tuturnya, Jokowi itu saat ini merupakan tokoh yang unik, bertanggungjawab dan selalu dekat dengan hati masyarakat. Tentu saja semua itu merupakan penilaian sementara.
“Kita lihat saja nanti ketika kampanye dilakukan akan terlihat sosok-sosok pemimpin yang sebenarnya. Apakah hanya pencitraan saja atau memang dia benar-benar pemimpin yang baik dan benar-benar ingin memperbaiki Indonesia,” tambah Maswardi.
Raja-Raja Dunia
World Heritage Festival, itulah yang akan digelar Jokowi Desember tahun ini dan dipusatkan di Monas. Acara tersebut menurut Gubernur DKI Jakarta ini, akan mengundang keluarga kerajaan negara-negara yang ada di dunia, seperti Ratu Elizabeth dari Inggris.
“Kita ingin ada silaturahmi antara keranton dan raja di sini (Indonesia-red) dengan yang ada di luar. Semua diundang. Beberapa kali sudah mengundang dubes, kayak Inggris, Belanda, ya negara yang punya kerajaan,” kata Jokowi.
Luar biasa memang, semua raja yang ada dimuka bumi ini akan dikumpulkan, bersilaturrahmi. Apakah ini fenomena kenegarawanan bakal calon presiden dariPDIP ini? Yang pasti acara ini kembali akan menjadikan Jokowi pusat perhatian khalayak. Walau belum jadi presiden, tapi Jokowi akan berdampingan dengan raja-raja dunia.
Menurut Jokowi sendiri, festival ini mengundang raja-raja di dunia dan akan bersilaturrahmi dengan raja-raja Indonesia, sekadar untuk membangun sebuah brand kota, mempromosikan Jakarta.
Kemarin Jokowi bersama Mooryati Sudibyo yang merupakan salah satu panitia, mendatangi Gedung Pancasila di Jalan Pejambon, bertemu MenluMarty Natalegawa, bertukar pikiran soal rencana mendatangkan raja-raja dunia. Marty sendiri menilai, acara ini sangat bagus untuk nama Indonesia di mata dunia.
Budayawan Prof. Edi Sedyawati, menyambut positif apa yang dilakukan Jokowi itu. “Inisiatif bagus. Bisa menjadi peluang Jakarta untuk lebih dikenal orang-orang. Kemampuan mengumpulkan para raja ini juga tidak mudah. Ini bisa juga menunjukkan kepemimpinan Jokowi diakui dunia,” katanya, saat dihubungi Harian Terbit, di Jakarta, Sabtu (14/9). “Memanfaatkan ajang ini cukup positif,” tambahnya.
Related Posts
