Beredar foto rapat yang dipimpin oleh istri dan adik Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Veronica Tan dan Harry Basuki. Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Sarwo Handayani memberikan penjelasan.
Menurut sosok yang akrab disapa Yani tersebut, rapat dipimpin olehVeronica Tan dan Harry Basuki tidak membahas mengenai program kerja Pemprov DKI Jakarta. Yang dibicarakan adalah percepatan revitalisasi Kota Tua. Yani mengatakan, Veronica terpanggil untuk melakukan pembenahan terhadap salah satu warisan sejarah tersebut.
“Bu Veronica ini istilahnya merasa terpanggil saja setelah lihat Kota Tua dan Taman Fatahillah. Dia menyayangkan kok ada fasilitas yang bagus dan terkenal tapi berantakan, banyak kaki lima, trotoarnya jumpalitan, batu-batunya copot-copot,” ungkapnya saat dihubungimerdeka.com, Selasa (10/3).
Veronica sebagai inisiator, lanjut Yani, akhirnya mencoba untuk mengomunikasikan hal itu dengan SKPD terkait. Kemudian, beberapa dinas sepakat untuk melakukan rapat setiap Kamis.
“Kami sepakat, setiap hari Kamis ngumpul yuk. Ini soalnya juga bisa jadi persiapan buat KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) Asia Afrika. Dan ini baru dilakukan tiga kali,” ujar perempuan yang pernah dijagokan dalam bursa Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Yani sempat menyayangkan pihak-pihak yang mempermasalahkan niat Veronica Tan untuk penataan Kota Tua ini. Sebab, menurut Yani, hal ini bisa berdampak terhadap SKPD terkait yang dikhawatirkan kembali enggan untuk diajak berdiskusi.
“Makanya saya juga heran kalau kami mau sama-sama menata kok dijadikan permasalahan gitu,” katanya.
“Beliaukan (Harry) ahli wisata terus kasih masukan. ‘Kalau mau nata kaki lima sebelah situ jangan sebelah sini’. Terus kami juga ngundang arsitek yang mau nyumbang saran dan ide,” jelasnya.
Mengenai pengerjaannya, mantan Deputi Gubernur bidang Tata Ruang ini menjelaskan, tidak ada sama sekali menggunakan uang bantuan perusahaan atau Corporate social responsibility (CSR). Sebab semuanya akan menggunakan APBD DKI Jakarta, melalui SKPD.
“Misalnya, kalau perbaikan jalan dari Dinas PU (Pekerjaan Umum). Jadi semua dikembalikan kepada tupoksi SKPD-nya, bukan dari dana CSR,” tuturnya.
Dia menjelaskan, dalam rapat tersebut juga dihadiri beberapa pihak, Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Purba Hutapea, Deputi Gubernur bidang Pariwisata Sylviana Murni dan Kepala Dinas PU Agus Priyono.
what’s wrong with that ? sebagai Istri Gubernur yang concern dengan Keadaan Jkt terutama Kota Tua, memang apa salahnya kalai Istri Ahok pimpin Rapat, apa yang salah dengan itu ? adakah Pelanggaran Hukum mengenai soal itu ?? mikir dikitlah jangan punya Otak Butek
malah Istri Ahok (Verinica Tan) mengapa dipanggil oleh Tik Angket DPRD ? apa urusan dan hubungannya ? ini benar-benar DPRD Tidak Ada Kerjaan Lain pakai Balas Dendam segala, urusin tuh Rakyat yang Mengangkat loe orang jadi Anggota DPRD !!! malu dong sama diri sendiri dan Warga yang sudah Mempercayakan, Mengangkat dan Membayar Gaji/Upah kalian !!! memangnya mau makan gaji Buta !!! dasar kelakuan DPRD seperti anak kecil, bikin Malu doang