Indonesia Diberkati dengan Adanya Dahlan Iskan si ‘Son of Indonesia’


Menteri BUMN Dahlan Iskan menerima anugerah gelar kehormatan doktor honoris causa di bidang humanities dari Universitas Arrellano, Manila, Filipina, Selasa, 29 Oktober 2013 di Philippines International Convention Center di Manila. Chairman dan CEO Arellano University Sir Fransisco Paulino Cayco bersama Director Commission on Higher Education National Capital Region Dr Catherine Q Castenada menganugerahkan gelar doktor humanitis kepada pria kelahiran Magetan, Jawa Timur, 17 Agustus 1951 itu yang didampingi istrinya Nafsiah Sabri yang pagi itu mengenakan kebaya cerah stelan warna pink.

Dalam pidatonya Chaterine Castenada mengatakan Indonesia bangga memiliki Dahlan Iskan, dia menjadi berkat bagi Indonesia, “Dahlan is son of Indonesia”, katanya yang disambut dengan tepuk tangan hadirin. dengan banyak karya yang dilakukan Dahlan Iskan Filipina juga diberkati karena kita bertetangga dan bersaudara.

Dalam pidatonya, DR HC Dahlan Iskan menyatakan terima kasihnya kepada Fransisco Paulino Cayco dan seluruh sivitas akademika Universitas Arellano. Dahlan menceritakan dirinya yang berasal dari keluarga yang miskin. Seseorang mungkin berpikir menjadi miskin adalah miskin tetapi saya berpikir kuat bahwa miskin dalam masa sekarang lebih susah daipada masa lalu. Masa lalu yang penuh dengan sàngat kekurangan membuat Dahlan selalu bekerja keras, berjuang, dan berpikir sederhana, dan tidak terjebak dalam menyelesaikan sesuatu secara instan.

“saya sangat bersyukur mengingat bagaimana susahnya saya dulu yang membuat saya tidak mengurungan niat untuk mewujudkan impian saya untuk berdedikasi keoadà penduduk Indonesia. Saya berterima kasih terhadap kemiskinan yang telah mengajarkan saya jadi seperti sekarang. Menerima penghargaan yang prestisius seperti ini membuat saya lebih bersemangat dalam mengabdi kelada bangsa dan negara Indonesia,” ujarnya yang disambut tepuk tangan.

Dengan demikian mantan Dirut PLN tersebut berhak menyandang gelar DR HC Dahlan Iskan untuk melengkapi namanya. Hadir dalam itu TB Silalahi utusan Presiden RI dan Duta Besar RI di Filipina Kristiarto Legowo. Disaksikan sekitar 500 pengunjung yang terdiri dari mahasiswa atau warga Indonesia yang tinggal di Filipina dan warga Filipina yang terdiri dari mahasiswa dan akademisi, pengusaha, dan berbagai kalangan lainnya Dahlan dengan pakaian toga lengkap berpidato dalam bahasa Inggris yàng fasih.

Sebelumnya pada tahun ini juga Dahlan telah meñerima anugerah gełar yang sama DR HC dari IAIN Sunan Wali Songo Semarang. Letjen (Purn) DR TB Silalahi, SH sebelum acara mengatakan penganugerahan gelar kehormatan DR HC di bidang humanities kepada Menteri BUMN Dahlan Iskan dari negara sahabat merupakan kebanggaan bagi bangsa Indonesia dan patut kita syukuri. Gelar akademis tersebut diberikan sebagai pengakuan Filipina atas prestasi Dahlan Iskan di bidang humaniora atau kemanusiaan.

Dijelaskannya, pemberian gelar kehormatan di negeri yang dipimpin Presiden Benigno Aquino itu melalui persyaratan yang ketat, pengamatan yang mendalam dan tidak main-main karena harus memenuhi standar penilaian yang diatur oleh pemerintah melalui institusi bernama Commission of Higher Education (CHED) setingkat kementerian langsung di bawah presiden bekerja sama dengan perguruan tinggi yang usianya minimal 25 tahun. Anugerah gelar DR HC bisa diberikan kepada seseorang bukan dalam bidàng akademis tetapi kepada mereka yang bisa mengimplementasikan program kerja di masyarakat baik dî dalam atau di luar negeri.

Di Indonesia pemberian gelar kehormatan merupakan otoritas masing-masing perguruan tinggi tanpa campur tangan pemerintah. Nama Dahlan Iskan di Filipina cukup populer baik sebagai Menteri BUMN maupun sebelumnya sebagai eks wartawan. “Beberapa pemimpin redaksi dari media di Filipina bersahabat dengan Dahlan,” kata mantan Menpan pada era Soeharto itu usai acara penganugerahan.

DR TB Silalahi, SH ikut mendampingi ketika Dahlan Iskan menerima anugerah gelar kehormatan DR HC dari Universitas Arenallo di Gedung Philippines International Convention Center, Manila, Filipina, Selasa, 29 Oktober 2013. Universitas Arellano bermula sebagai Sekolah Hukum Arellano yang berdiri 27 Februari 1938. Sepanjang sejarah usia 75 tahun baru Dahlan Iskan sebagai orang luar negeri pertama yang mendapatkan anugerah gelar kehormatan dan sebagai orang kedua setelah tokoh dari Filipina.

Latar belakang
 
TB menjelaskan bulan Juni lalu dia sebagai utusan Presiden RI diterima di Istana Malacanang Manila oleh Presiden Benigno Aquino. Dia menyampaikan pesan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menawarkan peningkatan kerja sama antar kedua negara sahabat dan sesama anggota ASEAN di bidang ekonomi, pendidikan, keamanan dan politik. Dalam kunjungan kerja yang juga membicarakan banyak hal itu TB Silalahi membawa serta Menteri Negara BUMN, Dahlan Iskan. Presiden Beniqno Aquino pun menyambut baik tawaran tersebut karena memang sejak lama Filipina juga memiliki keinginan sama dengan Indonesia.

Untuk bidang ekonomi, Beniqno menawarkan secara konkret pengelolaan lahan perkebunan di sebelah selatan Mindanau seluas 120 ribu hektare. Karena penduduk Filipina Selatan mayoritas beragama Islam, Indonesia juga diharapkan dapat membuka Bank Syariah yang diyakini akan disambut baik oleh masyarakat di wilayah tersebut. Dahlan ketika itu merespon positif dan akan mengajak PTP dan Bank Mandiri untuk menanganinya.

Selain itu Filipina juga menawarkan kepada Indonesia untuk ikut berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, bandar udara dan lain- lain. Aquino melihat bahwa Dahlan berhasil memimpin pembangunan bandara Kuala Namu di Medan dan Ngurah Rai di Bali. Dalam pembicaraan waktu itu juga disinggung tentang rencana memperluas jangkauan maskapai penerbangan nasional Filipina “Philippine Airlines” yang selama ini hanya menerbangi rute Manila – Jakarta dan Manila – Denpasar akan ditambah rutenya ke beberapa kota di Indonesia seperti Manado, Surabaya, dan lain-lain. Di lain pihak maskapai nasional kebanggaan Indonesia, Garuda Indonesia yang sejak lama tidak menerbangi Filipina akan segera di operasikan lagi ke negara itu.

Dahlan Iskan sebagai menteri BUMN dianggap berhasil mempelopori dan menggalang atau memproses kerja sama antara Filipina-Indonesia dalam berbagai usaha di bawah naungan Kementerian BUMN. Oleh sebab itu, Universitas Arellano yang melihat kinerja tersebut mengusulkan untuk memberikan penghargaan kepada sosok Dahlan Iskan. Kemudian sesuai persyaratan akademis, Dahlan diamati selama enam minggu untuk pengumpulan data, berikutnya olah data diserahkan kepada CHED, dan CHED selama enam minggu meneliti dan mempelajarinya sehingga kemudian diambil keputusan. Dan bidang yang paling tepat dinilai untuk Dahlan adalah bidang humaniora.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *