IM TOUR 2021 ; EGYPT # 3
CAIRO : CITADEL OF SALADIN, MOSQUE OF MOHAMED ALI, KHAN KHALILI BAZAR.
Perut sekarang sudah kenyang . Kita lanjutkan lagi perjalanan menuju CITADEL OF SALADIN.
Nama lainnya adalah Citadel of Cairo. Dibangun oleh Saladin.. Merupakan kantor dan perumahan bagi
pejabat pemerintahan selama 700 tahun. Dari abad ke 13 – 19.
Dibangun di Mokattam Hills dekat pusat kota Cairo. Sehingga dari tempat itu, kita bisa memandang
kota Cairo. Sekarang area ini menjadi tempat bersejarah.
Pada pertengahan abad ke 19, Mohammad Ali Pasha merombak bangunan bangunan yang sudah tua,
lalu membangun istana dan monument yang baru. Dan pada abad ke 20,waktu penjajahan Inggris
digunakan sebagai benteng militer mereka. Di Tahun 1976, Unesco menetapkan sebagai World
Heritage Site.
Di Citadel ini ada 4 buah mesjid. Salah satu yang terbuka untuk turis adalah MESJID MOHAMED ALI.
Yang dibangun pada tahun 1830 – 1848. Tapi baru betul selesai di tahun 1857 . Dipelataran masjid ini,
juga terdapat makamnya.
Bangunan Citadel dan mesjidnya memang betul betul indah. Pilar pilar yang menjulang tinggi dan
anggun.
Sudah pasti bagus sekali untuk berpose disitu.
Untuk masuk ke masjid kita wajib membuka sepatu. Bagi yang tidak mau membuka sepatunya, boleh
membeli cover sepatu 3 untuk $ 1.
Didalam masjid tergantung lampu lampu . Cahaya lampu ini memberikan pantulan yang sangat indah
ke lantai.
Setelah puas memandang kota Cairo dari atas bukit itu, kita menuju tempat yang tentu disukai dan
ditunggu bagi para ibu. Yaitu Shopping Time di KHAN KHALILI BAZAR.
Wah padat sekali, banyak vendor yang berjualan beragam souvenir. Kita bisa pilih beragam barang,
T – shirt, tas dan pernik pernik lainnya. Waktu yang diberikan hampir 2 jam, rasanya cepet bener.
Maklumlah para ibu kalau belanja, suka lupa diri.
Kita semua happy dan sudah duduk di bus untuk menuju ke station kereta api. Ternyata untuk keluar
dari tempat parkir pasar, bus tidak bisa keluar dari pintu tempat parkir tapi harus masuk dulu ke dalam
gang pasar yang kecil dan padat itu.
Waktu bus jalan, semua orang tentu minggir , yang hebatnya lagi, bus bisa belok ke gang lain , dan baru
keluar kejalan raya. Betul betul unbelievable. Luar biasa. Bus turis kan besar dan panjang.
Kalau saya yang jadi sopirnya, sudah pasti akan menabrak semua kios kios itu.
Waktu sampai distasion , para kuli sudah siap mengangkut koper kita ditaruh disatu area. Karena kita
masih harus menunggu kira kira 1 jam lagi. Selama kita
menunggu ini, area kita langsung dijaga dikelilingi oleh pegawai KA dan tentara bersenjata.
Penduduk tidak diperkenankan lewat melintas ke area kita menunggu, mesti jalan memutar.
Yang lebih gilanya lagi, ada orang orang yang sudah duduk dibangku, menunggu kereta mereka
datang . Oleh tentara mereka diusir, disuruh duduk yang jauh, dan tentara itu mempersilahkan kita
duduk disitu. Sayang saya tidak menanyakan , kita selalu dijaga ketat dan diperhatikan , karena kita
American group atau karena kita membayar first class trip. Karena saya melihat ada group bule juga ,
dari Eropah, mereka tidak dijaga, Menurut Mohamed selama pandemi ini kita adalah group Amerika
yang pertama datang kesitu . Termasuk pasukan pemberani lah .
Akhirnya kereta api muncul . IM menyewa satu gerbong, special untuk kita. Tidak dicampur dengan
orang lain. Kereta ini ada kamar tidurnya. Jadi malam ini , kita tidur di kereta. Besok pagi sudah berada
dikota Aswan.
Memang Ling dan Monica itu ada ada saja. Mereka meminta si kondektur untuk menjadi kepala dan
kita mengikutinya dari belakang berjalan berpegangan dipinggang disepanjang lorong sambil menyanyi
choo choo train.
Seperti anak anak SD lah. Wah kita tertawa tawa dan happy sekali. Mungkin ini merupakan pengalaman
pertama juga bagi si kondektur.
Dinner dan breakfast di kereta.
Good nite sampai besok di Aswan. ( es / IM )
Foto foto dapat dilihat di FB www. Indonesiamedia.com