DUA BELAS PELAKU USAHA INDONESIA MENJAJAKI PASAR FURNITURE KOREA SELATAN


DUA BELAS PELAKU USAHA INDONESIA MENJAJAKI PASAR FURNITURE KOREA SELATAN
MELALUI PARTISIPASI PADA PAMERAN KOFURN 2018 KE-29 DI KINTEK ILSAN SEOUL

Diawali dengan pertunjukan seni musik tradisional Korsel dilanjutkan dengan pemotongan pita oleh
Sekjen ASEAN KOREA CENTER Amb. Lee Hyuk , beserta Dubes RI untuk Korsel, Bpk
Umar Hadi serta perwakilan negara sahabat dan pejabat pemerintah setempat, pameran
KOFURN 2018 (Korea Internasional Furniture and Interior Fair) resmi dibuka.

Sebanyak 12 (dua belas) pelaku usaha Indonesia hadir dan memamerkan berbagai macam produk
furniture dan home decoration berbahan material kayu dan rotan terbaik Indonesia.

Pameran KOFURN 2018 tahun ini merupakan pameran yang ke-29 kalinya dan partisipasi Indonesia
pada kali ini merupakan partisipasi yang keempat kalinya dengan peserta terbanyak. Pavilion
Indonesia kali ini merupakan kolaborasi antara AKC dengan Kedubes RI untuk Korea
Selatan, dengan menempati luas 209m2 yang merupakan booth terbesar diantara negara
ASEAN.

Hanya berjarak 50 meter dari pintu masuk Hall 2 KINTEX, pengunjung dengan
mudah dapat langsung melihat Pavilion Indonesia yang berada ditengah-tengah anjungan
ASEAN Island.

Pada kesempatan tersebut, Dubes RI untuk Korsel menyampaikan bahwa “Kesinambungan produksi
kayu di Indonesia bisa menjadi salah satu nilai jual produk furniture kita. Oleh karena itu,
SVLK menjadi bukti bahwa produk Indonesia itu ramah lingkungan.” Beliau juga
mengharapkan melalui keikut sertaan pada pameran ini, pelaku usaha Indonesia dapat
memahami preferensi konsumen Korea Selatan terutama dalam hal desain yang
mengutamakan kepraktisan sehingga bisa menciptakan produk-produk furniture yang sesuai
dengan pasar Korsel

Secara keseluruhan, khusus furniture yang terbuat dari kayu, nilai ekspor Indonesia ke dunia pada
tahun 2017 mencapai USD 1,13 Milyar meskipun tren menunjukkan terjadi penurunan
sebesar 2,95%. Indonesia merupakan eksportir nomor 17 di dunia jauh dibawah China
(menempati peringkat pertama), Vietnam (peringkat 4) dan Malaysia (peringkat 8), dimana
pangsa pasar terbesar ekspor Indonesia ke Amerika Serikat disusul Jepang dan Belanda.
(Sumber data: Trademap.org)

Disisi lain, Indonesia merupakan eksportir kelima di pasar Korea Selatan setelah China, Vietnam,
Jerman, dan Italia. Pangsa pasar produk Indonesia di Korea Selatan baru sebesar 3, 71%
masih kalah dengan China yang menguasai 58,16% pasar Korsel.

Nilai ekspor Indonesia ke Korea Selatan pada tahun 2017 mencapai USD 29,77 Juta dengan kecendrungan terjadi
penurunan dan hanya mencapai 2, 64% dari ekspor Indonesia ke dunia. Disisi lain, Korsel
mengimpor USD 864,52 Juta dari dunia dimana impor terbesar berasal dari Dengan
demikian masih banyak ada ruang untuk meningkatkan ekspor Indonesia dipasar Korsel.( HC / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *