Industri pangan China sering dikritik karena mengonsumsi spesies langka, seperti sirip hiu yang dijadikan sup. Namun, kabar satu ini membuktikan bahwa masih ada orang China yang peduli akan kelestarian hewan langka.
Seseorang datang ke restoran Royal Dragon Seafood Cuisine di Hong Kong pada Selasa (03/09/13) malam. Ia membawa seekor penyu dan meminta sang pemilik restoran, Ng Pak-yan, menjadikannya hidangan.
Ng mengatakan kepada South China Morning Post (06/09/13) bahwa ia tak pernah melihat orang memakan penyu selama 20 tahun ia berbisnis makanan. Ng membujuk si penangkap penyu untuk melepas hewan tersebut, namun ia tak mau mengikuti sarannya.
Jadi, Ng memutuskan membeli penyu tersebut. “Penyu adalah makhluk spiritual. Mereka membawa keberuntungan dan bisa hidup lama. Kita tak boleh memakannya,” ujar Ng. Ia menolak menyebutkan secara pasti berapa nominal yang ia bayar, namun dikatakan bahwa nilainya sekitar lima digit dollar Hong Kong.
Ng lalu menyerahkan penyu tersebut ke otoritas satwa liar. Iapun mengatakan akan membeli dan melepas spesies langka lain jika ia melihatnya. Dulu, ia pernah membeli kerapu besar dari seorang pelanggan dengan harga lima digit pula.
Menurut petugas konservasi fauna di Departemen Pertanian, Perikanan, dan Konservasi, penyu tadi akan dilepas ke perairan dekat Hong Kong selatan jika uji kesehatan menunjukkan bahwa hewan ini dalam keadaan baik.
Si petugas mengatakan bahwa penyu ini berjenis Hawksbill dengan panjang 36 cm dan berat 5 kg. Usianya sekitar 20 tahun, namun belum diketahui jenis kelaminnya. Penyu Hawksbill bisa tumbuh hingga 1 meter dengan berat 60 kg.
Penyu Hawksbill adalah hewan yang terancam punah. Satwa laut ini masuk daftar merah spesies terancam di International Union for Conservation of Nature and Natural Resources.
Menurut WWF, populasi penyu Hawksbill anjlok hingga lebih dari 80% pada abad lalu. Diperkirakan populasi betina dewasa yang bersarang hanya 8.000 di tahun 2006.
Petugas konservasi mengatakan seluruh spesies penyu dilindungi hukum. Memiliki atau memperjualbelikan hewan tersebut akan dikenai sanksi hingga HK$5 juta (Rp 7,205 miliar) dan hukuman penjara dua tahun.
Related Posts
