Dhani Minta Daftar Nama Artis Pendukung Ahok, Mau Apa ya?

Artis musik Ahmad Dhani meminta daftar nama-nama artis pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Permintaan itu diungkapkan Dhani melalui akun Twitter @AHMADDHANIPRAST miliknya.

“Tolong di mention ke saya dong artis2 pendukung ahok…kita butuh nama2 mereka.ADP,” tulis Dhani pada akunnya, Jumat (22/7/2016).

Meski demikian, Dhani tidak menjelaskan apa tujuan dia meminta daftar nama artis-artis pendukung Ahok tersebut.

Berbagai respons netizen turut meramaikan tweet Dhani.

Ada yang menyebutkan nama-nama artis yang dimaksud pentolan Republik Cinta Management itu, adapula yang mempertanyakan maksud dari permintaan Dhani tersebut.

Para pengguna Twitter pun memberi berbagai tanggapan dari kicauan tersebut.

Ada yang menyebutkan nama-nama artis yang dimaksud, tapi ada pula yang mencibir Dhani.

Hingga Minggu (24/7/2016) pagi, ada puluhan netizen yang menjawab pertanyaan Ahmad Dhani.

Namun, netizen justru menanggapi permintaan Dhani dengan cemoohan.

Minta Ahok diharamkan masuk masjid

Sehari sebelum Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnamaalias Ahok ulang tahun, Rabu (29/6/2016), musisi Ahmad Dhanimenyampaikan kicauan pedas menyerang Ahok.

Melalui akunnya pada Twitter @AHMADDHANIPRAST, Selasa (28/6/2016), Dhani meminta Majelis Ulama Indonesia mengharamkan Ahok masuki masjid jika untuk pencitraan terkait pemilihan kepala daerah.

Harusnya MUI mengHaramkan Ahok masuk mesjid jika utk Pen Citra an di pasca Pilkada.

— Dhani Ahmad Prasetyo (@AHMADDHANIPRAST) June 27, 2016

Kicauan kontroversial itu spontan menuai serangan balik dari tweeps.

Dhani pernah mengungkapkan pada Mei 2016, ihwal sentimen personalnya kepada Ahok bermula.

Dia bahkan mengklaim merupakan warga Jakarta yang pernah menyukai Ahok.

Menurut Presiden Republik Cinta Management, semua bermula saat dirinya memberi saran pada Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo pada sebuah makan malam jelang Pemilihan Presiden 2014 silam.

Saat itu, Ahmad Dhani meminta Hashim memberikan posisi Tim Sukses Pemenangan Prabowo dan Hatta pada Ahok.

Saat itu, Ahok masih menjadi kader Partai Gerindra.

Menanggapi saran Dhani, Hashim langsung menelepon Ahokuntuk menyampaikan pemikiran itu.

“Pak Hashim kesusahan nelpon Ahok untuk bicara lewat telpon di depan saya, agar menjadi Timses Prabowo. Dalam pikiran saya ini Pak Hashim lembut sekali pada Pak Ahok,” ujar Ahmad Dhanidalam diskusi di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta, Selasa (10/5/2016).

Sikap Ahok yang tidak mau menuruti permintaan Hashim, disesalkan Dhani.

Terlebih dia menyebut, Ahok menjadi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2012 atas jasa adik kandung Prabowo Subianto.

“Pak Hashim terlalu baik sehingga begitu saja dilepeh dan tidak diingat lagi jasa budinya oleh Ahok,” kata Dhani.

Dhani menuturkan dalam koalisi antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra, ada beberapa nama yang diusulkan mendampingi Joko Widodo untuk memimpin Jakarta Saat itu.

Ahok, pada awalnya tidak masuk dalam daftar kandidat.

Namun, jelas Dhani, Hashim membujuk Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri agar Ahok disandingkan dengan Joko Widodo.

Upaya membujuk Megawati dilakukan tiga petinggi Gerindra, dua di antaranya adalah Hashim dan Dafco Sufmi Ahmad.

“Bu Mega sebenarnya tidak mau, tapi tiga orang ini yang persuasif,” kata Dhani.

Selama Pilkada Jakarta 2012, Dhani menyebut ada pula sokongan finansial dari Hashim pada pasangan Jokowi-Ahok.

“Melalui kekuatan financial Hashim membawa Ahok jadi Wakil Gubernur,” katanya.

Atas dasar itu, Dhani mengaku tidak lagi menaruh rasa hormatnya pada Ahok.

Bahkan, suami dari Mulan Jameela mengucapkan jika dirinya adalah Prabowo Subianto, Ahok telah dia tembak.

“Kalau saya jadi Prabowo saya tembak mati .Saya dipenjara tidak apa-apa,” katanya.(*) ( Trb / IM )