Bela Jokowi, Hanura bantah tudingan SBY soal penyebar hoax berkuasa


bela-jokowi-hanura-bantah-tudingan-sby-soal-penyebar-hoax-berkuasaCuitan Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono yang menyatakan juru fitnah dan penyebar isu hoax tengah berada di pusaran kekuasaan, mengundang reaksi banyak pihak, salah satunya Hanura sebagai partai pendukung pemerintah. Hanura membela pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Ketua DPP Partai Hanura Dadang Rusdiana meminta SBY untuk tidak asal menuduh Jokowi dan jajarannya. Menurutnya setiap pemerintahan punya plus dan minusnya sendiri. Untuk itu, SBY seharusnya bisa menghormati dan mendukung Jokowi.

“Dulu presidennya Pak SBY dengan segala kelebihan dan kekurangan. Sekarang Pak Jokowi dengan segala kelebihan dan kekurangannya pula,” kata Dadang saat dihubungi, Jumat (20/1).

“Tetapi karena sekarang Presidennya Pak Jokowi maka kita dukung, kita hormati posisi presiden ini jangan sampai dituduh lain-lain. Apalagi penyebar hoax, yang benar saja, enggak ada model jokowi seperti itu,” tegas Dadang.

Menurutnya, kondisi sosial dan politik tengah memanas. Mulai dari dinamika persaingan jelang pencoblosan di Pilkada 15 Februari mendatang, serangkaian demonstrasi akbar, serta mencuatnya kasus-kasus hukum yang tengah di tangani Polri.

Dadang meminta semua elit partai politik melontar pernyataan bernada provokatif yang berpotensi memperkeruh suasana. Imbas pernyataan provokatif dan saling menyalahkan itu akan membuat persatuan dan kesatuan bangsa terpecah.

“Tapi kan tidak boleh semuanya ini mengorbankan sesuatu yang lebih besar, yaitu persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu semua harus bisa menjaga diri, rem pernyataan-pernyataan yang provokatif atau saling menyalahkan,” tegasnya.

Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mengaku prihatin dengan dengan kondisi sosial dan politik Indonesia saat ini. SBY menyebut juru fitnah dan penyebar hoax sudah berkuasa.

“Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah & penyebar “hoax” berkuasa dan merajalela. Kapan rakyat dan yang lemah menang? *SBY*” kicau SBY dalam akun twitternya, Jumat (20/1).

Tanda *SBY* merupakan pernyataan jika cuitan itu ditulis sendiri oleh SBY.

Cuitan yang ditulis sekitar pukul 14.00 WIB itu ramai dikomentari netizen dan menimbulkan pro dan kontra. Ada yang meminta SBY langsung saja melapor pada polisi kalau tahu siapa yang menyebarkan hoax. Tak perlu curhat di media sosial.

Banyak pula yang mendukung cuitan SBY. “Saya lebih senang di jaman bapak,” dukung seorang netizen.( Mdk / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

5 thoughts on “Bela Jokowi, Hanura bantah tudingan SBY soal penyebar hoax berkuasa

  1. Perselingkuhan+Intelek
    January 20, 2017 at 6:23 pm

    SBY…SBY…SBY….loe sudah bukan Presiden lagi, bangun dari Mimpi dong jangan cuma banyak bacot, kan sewaktu loe jabat Presiden juga kagak ada apa-apa yang bagus berubah ? malah semakin Amburadul kan ? Korupsi Merajalela di jaman loe kan ? dah tutup mulut harimaumu lah

  2. Perselingkuhan+Intelek
    January 20, 2017 at 6:30 pm

    di jamin anaknya SBY si AHY juga kagak bakalan becus urus Betawi lah, so the father and so the son

  3. Perselingkuhan+Intelek
    January 21, 2017 at 9:26 pm

    si SBY cuma bisanya Mengeluh dan Menuding tapi si BY sendiri kagak bisa Nuding diri sendiri padahal 3 jari lain menuding si SBY, tuh gimana terlibat Korupsi Mantan Garuda si Emirsyah Satar, semoga Cikeas terbongkar Total

  4. LEO
    January 22, 2017 at 10:05 am

    ADA PERSAMAAN SI MANTAN DGN PRES OBAMA—
    BEDANYA CUMA 180 DERAJAD–TOTAL

  5. LEO
    January 22, 2017 at 10:32 am

    ……SI MANTAN INI KALAU NGOMONG BERLAWANNA DGN FACTA SEPERTI KENTUT YG KELUAR DARI MULUT ,,,, SEPULUH TAHUN ITU LAMA LHOOO… ORANG BISA MUNTAH MENDENGARNYA
    SEMOGA JANGAN MENULAR KE ANAKNYA YG SULUNG.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *