Anggota DPR Anggap Hak Pemerintah Ngotot Pertahankan Pertumbuhan Ekonomi 5,3 Persen


Presiden Joko Widodo tidak ingin menurunkan target pertumbuhan ekonomi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016 sebesar 5,3 persen.

Sementara, asumsi makro lain mengalami penyesuaian seiring dengan perkembangan saat ini.

Jokowi tetap mengupayakan pertumbuhan ekonomi bisa dipertahankan di angka 5,3 persen.

Inflasi perkiraannya turun dari 4,7 persen menjadi 4 persen.

Kemudian nilai tukar kemungkinan berada di kisaran Rp 13.400 per dolar AS dari sebelumnya Rp 13.900.

Menanggapi hal itu, anggota Komisi XI DPR RI, Donny Imam Priambodo menegaskan bahwa itu menjadi hak pemerintah jika Presiden Jokowi menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,3 persen

“Mungkin Presiden mempunyai way out lain bagaimana menaikkan pertumbuhan ekonomi di situasi pelambatan ekonomi baik nasional maupun global,” kata Donny di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (12/4/2016).

Politikus Nasdem itu menuturkan, DPR hanya akan memberikan masukan dan pertimbangan saja.

Seperti saat pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 tentang target perolehan pajak, yang akhirnya sesuai dengan prediksi DPR, dimana target pajak tidak tercapai.

Menurut Donny, pada saat pembahasan APBN-P 2016 mendatang, apabila nanti jadi dibahas, DPR akan mengingatkan pemerintah terhadap target-targetnya, meskipun nantinya terjadi kesepakatan.

“Namun, sekali lagi, pemerintah punya hak untuk bertahan dengan tumbuh 5,3 persen. Masa pemerintah optimis kita halangi, silakan saja,” katanya. ( Trb / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

One thought on “Anggota DPR Anggap Hak Pemerintah Ngotot Pertahankan Pertumbuhan Ekonomi 5,3 Persen

  1. Xamelonio Liang
    April 12, 2016 at 10:19 pm

    Berarti indonesia kaya

Leave a Reply to Xamelonio Liang Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *