Pohon beringan yang diperkirakan sudah berusia ratusan tahun di pojok timur Lapangan Pergung, Kecamatan Mendoyo terbakar habis Selasa (19/7/2011) malam tanpa diketahui sebab pastinya.
Pengamatan di lokasi, Rabu (20/7/2011), asap masih tampak mengepul di pohon tersebut dengan kondisi seluruh batang dan rantingnya hangus terbakar.
Selain itu, kabel telepon yang membentang berdekatan dengan pohon tersebut terbakar hingga berserakan di tanah.
Made Ardika, salah seorang anggota Satpol PP Kecamatan Mendoyo mengatakan, kebakaran pohon beringin ini diketahui warga saat apinya sudah membesar
“Warga langsung menghubungi unit pemadam kebakaran yang segera datang ke lokasi. Warga khawatir jika apinya tidak cepat dipadamkan bisa menjalar ke perumahan,” kata Ardika.
Di Lapangan Pergung sendiri setiap Hari Raya Galungan dan Kuningan selalu ramai karena digunakan untuk pasar malam.
Menurut Ardika, pembersihan bekas pasar malam sudah dilakukan Selasa lalu dan tidak ada yang membakar sampah di dekat pohon tersebut.
Sedangkan Yuniati, 50 tahun, yang tinggal di kontrakan tidak jauh dari pohon itu mengatakan, sekitar pukul 19.00 wita salah seorang warga melihat ada asap mengepul dari akar pohon tersebut.
“Saya bersama dengan suami lantas menyiram kepulan asap itu dengan dua ember air. Kami kira apinya sudah padam,” katanya.
Namun sekitar pukul 23.00 wita, ada warga berteriak-teriak kalau api tampak menjilat besar di pohon tersebut yang lantas membuat warga lainnya berdatangan.
“Saat itu api sudah sangat besar sehingga tidak mungkin hanya dimatikan oleh warga, makanya pemadam kebakaran dipanggil yang segera datang dengan dua unit mobil,” ujar Yuniati.
Dari Yuniati diketahui, beberapa waktu belakangan pohon beringin tua itu mengering.
Ia juga tidak tahu darimana asal api tersebut, namun Yuniati menegaskan, sebelumnya tidak ada yang membakar sampah di dekat pohon itu.
Di sisi lain, sisa-sisa sampah setelah pasar malam di Lapangan Pergung masih tampak berserakan sehingga lapangan yang berada di jalan utama Denpasar-Gilimanuk itu tampak kumuh.
Related Posts
