Ahok Berperan Amankan Suara Jokowi-Maruf Amin di Jakarta, Begini Cerita Lengkap Mantan Staf Ahok


SEORANG mantan Gubernur DKI JakartaBasuki Tjahaja Purnama alias BTP alias Ahok berperan amankan suara Jokowi-Maruf Amin.

Diketahui, Ahok amankan suara Jokowi-Maruf Amin di Jakarta, dan selain peran Ahok mengawal suara Jokowi-Maruf Amin, dengan cara Ahok memotivasi para saksi Pemilu 2019.

Mengenai Ahok mengawasi suara Jokowi-Maruf di Jakarta, dikatakan langsung mantan staf Ahok Ima Mahdiah.

WartaKotaLive melansir Tribunnews, mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok atau BTP ternyata memiliki peranan dalam mengamankan suara calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Jokowi-Maruf Amin di Jakarta.

 

Hal tersebut disampaikan langsung mantan staf Ahok, Ima Mahdiahh kepada TribunJakarta.com.

Awalnya Imah Mahdiah yang juga merupakan calon legislatif DPRD DKI Jakarta mengatakan komunikasinya dengan Ahok tetap berjalan lancar meski mantan suami Veronica Tan itu pergi liburan ke Jepang.

“Kita masih sering komunikasi meski bapak di luar negeri,” ucap Ima Mahdiah kepada TribunJakarta.com, Rabu (1/5/2019).

Ima Mahdiah mengaku selalu menyampaikan beragam informasi yang terjadi kepada Ahok.

“Kami juga sampaikan hari ini ada info ada, bapak tanya ini siapa. Jadi kita enggak benar-benar putus kontak. Enggak mesti juga komunikasi sampai benar-benar menunggu dia pulang (dari Jepang),” tutur Imah Mahdia.

Ima Mahdiah kemudian membeberkan peranan Ahok dalam mengawal suara Jokowi-Maruf Amin.

Ahok rupanya memberikan semangat kepada saksi-saksi penjaga suara Jokowi-Maruf Amin di Jakarta khususnya Barat melalui video.

Pasalnya menurut Imah Mahdia pekerjaan sebagai saksi pemilu sangatlah berat dan membutuhkan motivasi.

Imah Mahdia menjelaskan para saksi itu bekerja mulai dari jam 9.00 WIB sampai 02.00 dini hari.

Tak cuma mengawal suara Jokowi-Maruf Amin saksi tersebut juga mengawasi perhitungan suara milik Ima Mahdiah.

“Saya minta video dari bapak karena saksi dari kecamatan kan kerjanya berat. Dari jam sembilan pagi sampai jam dua untuk jagain suara Jokowi-Amin dan suara aku di Jakarta Barat,” jelas Ima Mahdiah.

Ima Mahdiah mengatakan sebagian besar saksi tersebut adalah pendukung militan Ahok.

Ia mengungkapkan setelah mendapatkan video penyemangat dari Ahok, para saksi tersebut kembali giat mengawal perhitungan suara.

“Para saksi ini kebanyakan Ahokers. Ada di antara mereka yang kecewa Pak Ahok 2014 enggak terpilih lagi, terus jadi saksi Jokowi- Maruf Amin dan saya sampai tingkat kecamatan di Jakbar.

Setelah mendapat video dari Pak Ahok mereka mulai semangat lagi. Videonya saya naikin di Instastory saya kemarin,” tutur Ima Mahdiah.

Ima Mahdiah kemudian menceritakan sempat terjadi peristiwa mengecewakan saat rekapitulasi suaranya di tingkat kecamatan di Jakarta Barat.

Ia mengaku perolehan suaranya ditulis tak sesuai dengan lembar C1.

“Ada beberapa kejadian saat rekapitulasi suara saya di tingkat Kecamatan. Kayak misalkan suara saya itu tertulis 20, suara di dekat saya 0. Dan saksi harus pelototi. Eh tiba-tiba suara sebelah saya 22,” tulis Ima Mahdiah.

Ima Mahdiah juga menceritakan saksinya dan Jokowi-Maruf Amin hanya diberikan makan siang saja.

Walau begitu menurut Ima Mahdiah mereka sangat bersemangat dalam mengawal perhitungan suara.

“Walaupun kita cuma kasih mereka para saksi makan siang mereka semangatnya semangat 45.

Jadi di Jakbar ini ada lima kecamatan. Tapi banyak teman-teman saya kirim makan untuk para saksi di lima kecamatan. Kita juga sering ingatkan jangan lupa makan. Kita kasih tahu untuk jaga kesehatan.

Saksi saya shift-shiftan. Saya punya dua lapis,” jelas Ima Mahdiah.

Sosok Kader Ahok, Ima Mahdiah

Pengaruh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di DPRD DKI Jakarta akan diturunkan anak didiknya, Ima Mahdiahh.

Ima Mahdiahh diprediksi lolos sebagai anggota DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024 berdasar perolehan sementara.

Lajang jebolan Universitas Paramadina ini mendapat suara terbanyak Dapil Jakarta X dari PDI Perjuangan.

“Terakhir tiga hari lalu suaraku sudah 14 ribu. Sekarang kemungkinan naik karena sudah sampai kecamatan,” ucap Ima kepada TribunJakarta.com, Rabu (24/4/2019).

Berdasar perhitungan sementara, PDI Perjuangan akan mendapat 4-5 kursi dari Dapil Jakarta X, namun Ima masih menunggu data fiksnya.

“Tapi suara sementara yang masuk sudah masuk 60-70 persen,” imbuh Ima yang sudah mengawal Ahok sejak masih di DPR RI.

Ima mengaku memiliki 64 orang yang masuk timnya, tiap satu kelurahan ia menempatkan dua orang untuk mengawal suaranya.

Mereka terdiri dari para relawan, Ahokers atau pendukung Ahok, dan pengurus PDI Perjuangan tingkat ranting.

“Saya enggak keluarkan biaya saksi karena dibantu tim kampanye daerah PDI Perjuangan dan Jokowi-Ma’ruf,” sambung dia.

Ditanya soal kansnya terbuka lebar untuk duduk sebagai anggota DPRD DKI Jakarta, Ima mengaku perasaannya biasa saja.

“Sebenarnya saya biasa saja mas. Cuma setelah saya dapat pesan dari Pak Ahok, saya sedikit baper,” kata Ima.

Menariknya, di Dapil X, Ima adalah caleg termuda dan statusnya masih lajang.

Ahok mendapat kabar anak didiknya bakal menjadi politikus Kebon Sirih, kantor DPRD DKI Jakarta, dari komunikasi WhatsApp yang Imah kirimkan.

Mantan Bupati Belitung Timur itu memberikan wejangan sekaligus pesan untuk Ima dari Jepang.

“Pesannya Pak Ahok, ‘Kamu kerja yang baik saja biar kamu bisa membantu banyak orang,'” sambung Ima.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya turut menyampaikan selamat untuk Ima melalui akun Twitternya.

“Ima selamat!!!” cuit Yunarto Wijaya pada Rabu (24/4/2019) tujuh jam lalu.

Yunarto mengomentari cuitan Ima yang di luar dugaan mendapat suara terbanyak di Dapil Jakarta X dari PDI Perjuangan.

“Gw : Pak menurut penghitungan suara sementara, saya lolos DPRD DKI capaian suara jg diluar dugaan

@basuki_btp : Selamat! Kamu kerja aja yang baik biar bisa bantu orang banyak. Kita semua selalu support

Gw: (emoticon menangis),” cuit Ima.

Cuitan Ima tersebut turut disambut baik netizen yang bersyukur karena lumayan banyak kader Ahok atau BTP bisa duduk di DPRD DKI Jakarta.

Sedikit banyaknya, kader Ahok di DPRD DKI Jakarta akan mengambil sikap kritis terhadap roda pemerintahan Gubernur Anies Baswedan.

Tak sedikit netizen memberikan komentar dan menanggapi cuitan Yunarto Wijaya yang memberikan ucapan selamat untuk Ima.

Dari komentar salah satu netizen, diketahui Ima adalah caleg PDI Perjuangan yang berani memasang foto Ahok.

Hal itu diungkap netizen dengan akun Jarito Sadewo dalam cuitannya, “Caleg PDIP yang berani pasang foto BTP cuma Mba Ima saja. Salut.”

Ucapan selamat juga disampaikan Meutya Hafid Ansyah, politikus Golkar.

“Selamat ya Ima (emoticon hati),” cuit Meutya Hafid.

Tak hanya ucapan selamat, bahkan ada netizen yang mendorong Ahok yang notabene sudah menjadi kader PDI Perjuangan untuk melobi agar partai menempatkan Ima di kursi pimpinan.

Seperti cuitan Julius di akun @Juliusharyanto.

“Ayo pak BTP lobby partai biar ima dapat kursi dipimpinan DPRD biar suara lebih nyaring. kalo PDIP pemenang di DKI, kursi ketua dprd buat ima,” cuit Julis.

TribunJakarta.com sempat mengikuti sepak terjang Ima.

Bisa dibilang Ima adalah ring 1 Ahok.

Pada Pilgub DKI Jakarta 2012, Ima dan sejumlah teman-temannya satu kampus membuat konveksi baju kotak-kotak sebagai ciri khas Jokowi-Ahok saat itu.

Pembawaannya kalem, tapi Ima banyak menyerap inspirasi dan tahu perjuangan Ahok baik selagi menjadi legislatif maupun eksekutif sewaktu memimpin DKI Jakarta.

Elite PDI Perjuangan sekaligus petahana, yakni Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi dan Gembong Warsono turut memberikan selamat kepada Ima.

“Saya sendiri tahu perolehan suara saya dari Pak Pras (Prasetyo Edi) sejak tiga hari lalu,” aku Ima.

Caleg petahana yang lolos satu dapil dengan Ima adalah Merry Hotma.

“Yang lainnya aku enggak tahu,” beber Ima.( Trb / IM )

 

 

 

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *