AS Rugi US$ 24 Miliar Akibat “Shutdown”


Penghentian (shutdown) operasional departemen dan fasilitas publik di Amerika Serikat (AS) selama 16 hari telah berakhir. Meski demikian, dampak ekonomi yang ditimbulkan menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diatasi Presiden Barack Obama.

Lembaga ekonomi Standard & Poor’s memperkirakan total kerugian akibat penghentian operasional departemen dan fasilitas publik AS sejak 1 Oktober 2013 itu, mencapai US$ 24 miliar atau Rp 256,8 triliun. Tak hanya itu, pemerintah AS juga dibebani dengan anggaran untuk pembayaran gaji pegawai yang dirumahkan.

Menurut Ekonom Standard & Poor’s, Beth Ann Bovino, sektor yang memberi kontribusi kerugian paling besar akibat penghentian operasional departemen dan fasilitas publik antara lain, belanja publik, otomotif, perumahan, dan wisata.

“Itu sebabnya, saya memotong perkirakan pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal IV 2013 dari 3 persen menjadi 2,4 persen,” kata Bovino, seperti dikutip AP, Kamis (17/10).

Hak senada juga disampaikan ekonom Deutsche Bank, Joseph LaVorgna. Menurutnya, pembangunan perumahan dan penjualan otomotif menurun drastis bahkan terhenti selama kisruh pembahasan anggaran AS.

Pada September 2013, penjualan otomotif AS mencapai US$ 15,5 juta, naik dari US$ 14,4 juta pada September 2012. Namun pada Oktober 2013, penjualan otomotif turun menjadi US$ 15,3 juta hanya dalam sepekan pascapenghentian operasional departemen dan fasilitas publik.

“Sejumlah idustri otomotif di Amerika menunda bahkan menghentikan penjualan karena mempertimbangkan efek dari kisruh anggaran,” ujar LaVorgna.

Sementara Juru Bicara Taman Nasional, Sean Hennessey, mengatakan kehilangan 55.000 pengunjung selama 16 hari penghentian operasional departemen dan fasilitas publik AS. Jumlah tersebut, dihitung dari total pengunjung di sejumlah tempat bersejarah atau museum, seperti Bunker Hill Monumet dan Faneuil Hall.

“Bahkan untuk Museum Konstitusi, kami kehilangan pendapatan sebesar US$ 7.000 per hari,” kata Hennessey.

Berakhirnya kisruh anggaran AS memang disambut positif seluruh warga AS. Ratusan ribu pegawai pemerintah, Kamis pagi, kembali bekerja. Sejumlah taman nasional dan museum yang ditutup kembali dioperasikan. Meski demikian, para pegawai dibayangi sejumlah tagihan yang tertunggak dan menunggu pembayaran gaji.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *