Abu Omar Bentuk Sel Teroris di Jakarta + Polisi Dikelabui Kelompok Abu Omar


Pihak Mabes Polri menemukan dugaan jaringan teroris pimpinan Abu Omar telah membentuk sel atau kelompok kecil di wilayah Jakarta dan sekitarnya, guna beraktivitas dan merencanakan serangan teror terhadap sasaran yang sudah ditargetkan.

“Mereka sudah punya jaringan di Jakarta, dan ingin menghidupkan kegiatan pelatihan militer,” kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Polisi Saud Usman Nasution di Jakarta, Selasa.

Saud mengatakan jaringan teroris Abu Omar telah merekrut empat orang di wilayah Jakarta Barat sebagai perwakilan (Halaqoh I), tiga orang di wilayah Halaqoh II, satu orang di Halaqoh III dan dua orang di kawasan Jakarta Utara.

Saud menuturkan tersangka mengaku ingin melaksanakan kegiatan militer, memerangi kaum syiah di Indonesia, operasi penculikan secara cepat dan rahasia.

Petugas kepolisian juga menduga kelompok teroris Abu Omar terlibat penyerangan Pos Brimob Ambon dan percobaan pembunuhan terhadap salah satu pejabat negara Indonesia pada 1999.

Saat ini, petugas telah menangkap AO dan 17 orang yang diduga kelompoknya selama kurun waktu Juli hingga November 2011 di berbagai daerah.

Adapun tujuh orang yang diamankan selama 12-14 November 2011, yakni BH alias RK alias B alias D alias F di Karawaci, Tangerang, Banten, DA alias P alias AL alias L alias A, RAW alias AA alias A, S, D alias M, S alias S alias S.

“Satu orang lainnya berinisial RE bin T masih pemeriksaan,” ujar Saud.

Selain itu, anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menyita barang bukti tiga pucuk senjata api laras panjang, dua pucuk senjata api laras pendek dan 796 butir peluru.

Saud menyebutkan petugas telah menyisir salah satu tempat di wilayah Depok, Jawa Barat, yang diduga menjadi tempat penyimpanan senjata api.

“Namun kita tidak temukan senjata api atau amunisi,” ungkap Saud.

Jenderal polisi bintang dua itu, mengungkapkan Abu Omar juga diduga menjadi pemasok senjata api dari Filipina yang dijadikan tempat industri pembuatan senjata dan bergabung dengan kelompok teroris lainnya

 

Polisi Dikelabui Kelompok Abu Omar

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution membenarkan adanya penyisiran senjata api di kawasan hutan Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (14/11/2011). Namun, hasil penyisiran tersebut nihil. Padahal, polisi telah mencari sesuai petunjuk terduga teroris BH yang mengaku menyembunyikan senjata api jenis jungle dan FN serta 20 butir peluru.

“Tersangka mengaku menanam dan menyimpan senjata api dengan tanda pada sebatang pohon, tetapi ketika dicari di sekitar situ tidak ditemukan,” ujar Saud di Gedung Humas Polri, Jakarta, Selasa (15/11/2011).

Selain itu, kata Saud, BH juga mengaku berangkat bersama dua temannya untuk menanam senjata di hutan UI. Namun, setelah di telusuri lagi, ternyata masih satu rekannya yang belum disebutkan namanya kepada polisi. Orang tersebut masuk daftar pencarian orang dari Detasemen Khusus 88 Antiteror. Namun, Saud belum menyebutkan nama rekan BH tersebut.

“Tersangka menjelaskan awalnya berangkat bersama dua orang. Ternyata masih ada satu orang lagi. Sekarang dalam pencarian kita,” ujarnya.

Kini, satu dari tujuh orang yang tertangkap polisi, RE bin T, tengah diperdalam statusnya terkait kelompok Abu Omar tersebut. Sementara enam lainnya adalah terduga teroris termasuk BH alias Dodi (35) yang bekerja sebagai pegawai swasta di Karawaci, Tangerang, Banten. Ia ditangkap di dekat rumahnya di  Jalan Seruni Nomor 1 H, Perumnas III, Cibodas, Kota Tangerang.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *