VACATION KE NEGERI GAJAH PUTIH # 1


Grand Palace

BAGIAN 1

Seperti biasa kalo mau vacation. , saya suka pergi mendadak, rasanya exciting dan
challenging gitu. Kali ini saya putusin mau ke Bangkok , dengan pertimbangan ada paket
tour yang murah kesana, kedua exotic culturenya yang mirip-miripd dengan Bali, ketiga
kalo lo dari Indo ndak usah pake visa..Nah..lo…pada packing barang mau berangkat
juga?
Begitu dengar mau kesana, saya kebanjiran telpon teman-teman yang concern, si Karen
ninggalin message: “ Iya..Cuma mau ingatkan aja cewek-cewek Thailand itu cantik-
cantik tapi sebenarnya cowok…lho” Terus teman yang lain mengingatkan, Bangkok kota
maksiat banyak pelacur dan AIDS …”
Hah ????????

Untuk ke Bangkok kalo kamu ada passport Indonesia atau Amerika tidak usah minta visa
asal kamu tinggal tidak lebih dari 2 minggu. Tapi kalo kamu punya travel document(
untuk asylum) sebaiknya kamu minta visa dari Bankok konsulat di LA.
Perjalanan saya dari LAX ke Taipei butuh 13 jam dan dari Taipei ke Bangkok butuh 5
jam, pegal mak!……Mutar dia.., lebih murah kali ya.
O ya Jangan lupa blindfold (penutup mata) , pengalaman saya setelah sampai disana,
kamu hanya bisa tidur 2 jam, karena jetlag. Semua kita terbangun jam 3 pagi untung
juga walaupun mayoritasnya beragama Buddha selalu tersedia bible di laci hotel. Tapi
blindfold membantu untuk tidur-tidur ayam.

Tip lainnya kamu jangan tukar uang di Los angeles airport,mendingan di airport Bangkok. Sebagai perbandingan $1 dihargai 27
bath di Los angeles airport, 40 bath di Bangkok airport , tour guide menghargai 35 bath
dan hotel 36 bath.
Kalau kamu berangkat sendiri di airport ada service yang disebut Limosine ( bukan
limosine sungguhan ), kayak super shuttle LA ,flat rate 600 bath atau $25. Atau bisa juga
taksi gelap yang kamu bayar 300 bath sekali jalan.

KERAJAAN THAILAND

foto Queen Srikit

Saya perhatikan jalan-jalan di Bangkok sama semrawutnya ama Jakarta. Juga sungai-
sungainya udah kayak selokan karena sampah. Tapi ada satu hal yang membedakan
yaitu adanya foto ratu Sirikit dalam ukuran raksasa dimana-mana, lebih banyak dari foto
Raja Bhumipol yang terlihat satu dua, selalu dengan expresi serius dengan binocular di
lehernya.
Gua kira nech ye..didunia saat ini, tidak ada raja yang begitu dicintai dan dihormati
seperti raja Bhumipol ini. Konon raja ini hampir tidak pernah keluar negri, dia
konsentrasi penuh untuk memajukan kehidupan dan kesejahteraan rakyatnya. Terutama
dalam pertanian, tidak heran kalo di Indo kita selalu ada durian Bangkok, jambu Bangkok
atau apa aja yang selalu lebih gede dari buah-buahan kita.
Raja yang bisa 7 macam bahasa ini juga mahir dalam setiap cabang olahraga dan
mempunyai perhatian yang khusus dalam seni musik. Konon dia bisa memainkan semua
instrument musik, walaupun yang menjadi favoritnya adalah musik Jazz.

Saya perhatikan foto raja Bhumipol ini selalu dipasang di rumah-rumah ,bahkan di hotel
kita dipasangin dupa.

Ibu Sunten Manurung yang dulu pernah mendampingi suami beliau
sebagai duta besar Indonesia untuk Thailand mengisahkan pada saya, “ Setiap kali ada
acara ,saya make sure pake kebaya .Bukan apa untuk membedakan bahwa kita adalah
diplomat asing, sebab orang Thai termasuk duta-duta besarnya harus sujud menyembah
Sang Raja. Bahkan dutabesar mereka yang menerima surat perintah itu, sampai tiarap di
lantai, dengan muka tertunduk…tidak boleh menatap muka raja. Kalo kita mah ndak apa-
apa , kita bisa tetap berdiri karena kita diplomat asing.”
Begitu berwibawanya sang Raja ini, pernah terjadi kerusuhan yang memakan banyak
korban harta dan jiwa dan sudah berlansung berhari-hari. Namun dipadamkan cukup
dengan sepatah kata dari sang Raja. Kedua pihak yang bermusuhan dipanggil , dimarahi
dan disuruh untuk menghentikannya.
Putrinya yang ketiga, princess Sirindhorn rupanya banyak mengikuti jejak langkah
ayahnya. Putri raja yang selalu berpenampilan sederhana dan down to earth ini tidak
menikah tapi sangat popular dimata rakyat. Dari wawancara saya dengan orang-orang,
dia selalu disimbolkan sebagai putri yang bersahaya , yang duduk dengan rakyat dengan
buku dan ballpoint di tangan siap mendengar keluhan rakyatnya.. Setelah kembali
keistana dia menyiapkan program-program yang didanai lansung dari kantongnya
sendiri.
Tapi sebaliknya si Pangeran mahkota, pewaris tahta Chakri, Maha Vajiralongkorn,(

foto raja dan ratu dijalan-jalan

anak kesayangan Queen Sirikit) terkenal sebagai playboy dan spoil brat sangat tidak
disukai rakyat. Namanya jarang sekali di sebutkan di news… kecuali dalam acara-
acara kenegaraan. Menghadapi dilemma ini King Bhumipol merasa reluclant untuk
menyerahkan tahtanya. “ My king is very tired but he has to stay. We pray for his
health,because we don’t know what will happen if he die…” Gitu tuh komentar orang-
orang..
Gua dengar gossip di Thailand, kalo si pangeran pernah menodongkan pistol kepada adik
perempuannya(Sirindhorn ) menyuruh dia untuk bersumpah supaya ndak menjadi ratu.
Ibunya yang menyaksikan semua ini juga ikut mendesaknya.

GRAND PALACE
Hari pertama kita mengunjungi Grand Palace yang menjadi satu dengan Wat Phra kayo,
the temple of the emerald Buddha.
Istana yang dibangun oleh raja Rama 1 ini memang sangat indah, penuh dengan karya
klasik Thai. Walaupun sudah tidak menjadi tempat tinggal raja tapi masih dipergunakan
untuk perayaan-perayaan penting ke negaraan.

Sebagai main attraction kota Bangkok
tidak heran istana ini selalu ramai dikunjungi orang, yach mirip-miriplah kayak forbidden
city di Beijing. Bagian dari palace ini ada juga gedung yang berasitektur barat. Rupanya
sang Raja sepulangnya dari Journeynya ke West ,mendapat inspirasi untuk membangun
istana serupa. Kita juga sempat melihat gedung tempat penobatan raja, yang menurut
saya agak gelap..perlu ditambahin lampu .Disamping kiri ada gedung tempat ganti baju
sebelum penobatan, lengkap dengan pintu tempat menaiki gajah..Gua bayangin raja pakai
gajah datang dalam jarak 5 meter..cuman beberapa langkah aja udah sampai..

Pintu masuk ke temple

Wat Phra Kayo, adalah Royal temple yang menjadi satu dengan grand palace. At least
for me karena gua tidak bisa bedakan. Satu-satunya temple di Thailand yang tidak
ditempati oleh Biksu. Namun para biksu itu begantian datang untuk menyelenggarakan
ceramah dan sembahyang..Tempat ini dikenal sebagai tempat untuk menyelenggarakan

upacara penggantian jubah buddha, yang dilakukan oleh raja Bumiphol untuk menandai
pergantian musim, panas, dingin dan hujan. Bau wangi dupa tercium dimana-mana dari
Orang-orang yang datang untuk worship jade Buddha. Disamping itu mereka juga
sembahyang dengan mempersembahkan bunga teratai yang masih kuncup yang
dijual seharga 20 bath. Berbeda dengan dupa, bunga ini bisa direcyle, setelah dipake
sembahyang dikumpulkan dan dijual lagi.

Para turis, diharuskan untuk bertelanjang kaki
dan tidak boleh mengambil gambar.. Tanpa menimbulkan suara kita berjalan dibelakang
para worshiper yang dengan khusuk mendengar ceramah seorang biksu.
Sementara itu diruangan lainnya ,lamat-lamat terdengar suara matran dalam bahasa
Pali ”Buddha saranang gacchamiiii..dhamman saranang gacchamii..sanghang saranang
gachamii..”
Dengan sedikit tergopoh-gopoh tour guide kita mencari altar untuk pai-pai.( sembahyang
dengan tangan dirangkup didada ).dan memercikkan air keatas kepalanya dari bunga
teratai sebagai tanda minta berkah.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *