Setelah sempat terdeteksi hanya terdapat tujuh titik, hotspot di wilayah Sumatera Selatan kini kembali meningkat drastis. Bahkan, lonjakan itu berkali-kali lipat hingga mencapai 242 titik.
Berdasarkan data satelit Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hotspot terbanyak pada 3 November 2015 pukul 05.00 WIB terpantau di Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan 181 titik. Lokasinya menyebar dengan yang terbesar berada di Kecamatan Tulung Selapan.
Kemudian, di Kabupaten Musi Banyuasin sebanyak 30 titik, dan Kabupaten Banyuasin 17 titik. Sisanya terdapat di Kabupaten Muara Enim dan Ogan Ilir, serta beberapa daerah lain.
Pada hari sebelumnya dan waktu sama, titik api terpantau hanya sebanyak tujuh. Hotspot itu berada di Ogan Komering Ilir dengan empat titik, dan Musi Banyuasin sebanyak tiga titik.
Sebelumnya, Kasi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Kenten Palembang, Indra Purna, memperkirakan hotspot kemungkinan akan bertambah karena masih berada di lahan gambut. Apalagi, hujan yang turun belum merata meski mengguyur titik-titik api.
“Memang harus dengan hujan deras, merata, dan waktu yang cukup lama baru bisa memadamkan titik api di lahan gambut,” kata Indra, Selasa (3/11).
Saat ini, kata Indra, wilayah Sumsel sudah memasuki musim peralihan dari kemarau ke hujan. Hujan diperkirakan akan merata turun pada pertengahan bulan ini.
“Pertengahan November ini hujan mulai merata di seluruh wilayah Sumsel,” ujar Indra.
Meski hotspot bertambah banyak, pantauan merdeka.com, cuaca di Palembang terbilang cerah dan terik sejak pagi tadi. Meski demikian, kabut asap mulai menipis dibanding beberapa hari sebelumnya.( Mdk / IM )