Dua kontainer bahan makanan dibagikan kepada masyarakat di Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.
Wilayah ini tengah terisolasi akibat ulah Kelompok Kriminal Bersenjata yang ada di sekitar area Freeport, Papua, Sabtu (11/11/2017) siang.
Bantuan makanan dari Pemerintah Daerah Mimika diserahkan melalui aparat penegak hukum yang bertugas dalam operasi Satgas Terpadu.
Sembako itu pun kemudian didistribusikan ke masyarakat melalui aparat kampung yang bertugas di sana.
Kepala Kampung Banti, Yohanes Yamany meminta agar KKB memberikan akses kepada masyarakat untuk pergi ke Tembagapura mengambil bahan makanan yang sudah disiapkan oleh pemerintah daerah, sehingga mereka tidak kelaparan.
“Jalan ke Kampung Banti sama sekali diblokade oleh kelompok ini. Situasi di sana sangat memprihatinkan. Bahan makanan sudah mulai habis dan kondisi kesehatan masyarakat dapat terjaga dengan baik, apalagi banyak warganya yang masih anak-anak yang mudah terserang penyakit,” kata Yohanes didampingi Kepala Kampung Obitawak, Siprianus Omabak.
Sejumlah tokoh masyarakat Tomy Yawang berharap agar permasalahan di Tembagapura cepat selesai, dan masyarakat dapat melaksanakan aktivitas seperti biasanya, bertani dan kegiatan lainnya.
Putra-putri mereka pun bisa kembali bersekolah seperti biasanya.
“Jangan sampai warga kelaparan, saya siap menunggu kapan sembako yang ada ini akan diambil, besok pun kami menunggu,” kata Kepala Distrik Tembaga, Martinus Nugoba yang meninjau kehadiran bahan makanan yang sementara ini disimpan di Polsek Tembagapura.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, aparat kepolisian dibantu TNI masih melakukan persuasif agar situasi di Distrik Tembagapura kembali normal.
Bahkan, hari ini satgas terpadu TNI-Polri membagikan bahan makanan dari Pemda Mimika kepada warga yang terisolasi.
“Kami berharap dengan semua pihak harus menjaga keselamatan masyarakat baik dari intimidasi maupun kelaparan. Maka kami berharap KKB membuka akses jalan dari Banti ke Tembagapura agar masyarakat dapat mengambil sembako yang sudah tersedia di samping Polsek Tembagapura,” harap Kamal( Trb / IM )
TNI dan Polri Tidak Mampu berbuat apapun di Papua selama ini, cuma bisanya Omong Kondusif doang, kenyataan Amburadul Aacak Adut selama ini, kasian warga Papua dijadikan Korban terus, bayangkan saja sejak tahun 1965 Papua lepas dari Belanda malah semakin Miskin dan Sengsara
Dialog adalah jalan keluar krisis ini. Pemerintah harus bisa membujuk KKB agar mereka menyerahkan diri kembali menjadi warga biasa hidup secara normal. KKB bisa dibina untuk menjadi petani, nelayan, atlit, PNS bahkan menjadi artis sinetron.
Pemerintah Pusat Cuma Korupsi semua, maka KKB bosan dan muak karena seluruh kekayaan Papua diRampok di Rampas tanpa bisa dirasakan oleh Warga Papua sendiri