“Sketsa wajah itu berdasar hasil rekaman CCTV di pos polisi tersebut,” kata Kabid Humas Polda Jateng Ajun Komisaris Besar Polisi Alloysius Liliek D.
Dari rekaman itu terlihat pria yang terakhir kali terlihat sebelum terjadi ledakan. Lelaki itu ada satu menit sebelum ledakan bom. Dari fakta itulah, ada dugaan lelaki itu meletakkan bom kemudian menyulut sumbunya, dan semenit kemudian bom meledak.
Namun, Liliek menjelaskan, orang yang terakhir kali terlihat dari rekaman CCTV dan sketsa wajahnya disebarluaskan belum tentu tersangka pelaku peledakan. Sebab, yang bersangkutan belum tertangkap dan belum diperiksa.
Kini, polisi berusaha menangkap lelaki tersebut. Bila lelaki itu bisa ditangkap, diharapkan dia bisa menjelaskan aksi yang dilakukan berdasarkan hasil rekaman CCTV. Lelaki itu bertinggi badan sekitar 168 sentimter, usia sekitar 20 tahun, bermuka lonjong, berbadan kurus, dan kulit sawo matang.
“Kami mengimbau masyarakat atau keluarga yang mengetahui keberadaan orang itu segera melapor ke kepolisian,” kata Liliek.
Ketika bom dengan daya ledak rendah itu meledak pada sekitar pukul 19.40 WIB, keadaan pos polisi kosong. Seharusnya ada dua polisi yang berjaga. Calon pengganti tugas jaga pos polisi itu adalah Brigadir Bambang Sudaji yang telah tiba di dekat pos tersebut pada pukul 19.30 WIB.
Namun ia tidak bertemu dua polisi yang seharusnya berjaga di sana.
“Dua petugas polisi yang seharusnya berjaga di sana telah meninggalkan tugas sebelum waktunya. Kami akan menyelidiki lebih lanjut. Bila ada pelanggaran, akan ditindak,” kata Liliek.