Para mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berkumpul di Gedung KPK, Kamis (4/5). Salah satu topik yang dibahas adalah tentang DPR yang akan menggunakan hak angketnya kepada KPK.
“Para alumni KPK itu berhimpun dalam sebuah organisasi tanpa bentuk, jadi kita tidak membikin ketua dan segala macem, tapi ada pertemuan-pertemuan rutin, ngobrol rutin, chatting lewat WA dan segala macem, mencermati kondisi KPK dan kondisi-kondisi luar yang terkait dengan maslah organisasi KPK,” kata mantan Ketua KPK periode 2003 dan 2015, Taufiequrrachman Ruki.
Sejumlah mantan pimpinan KPK hadir dalam pertemuan itu. Seperti Indiarto Seno Adjie, dan mantan plt pimpinan KPK yang kini jadi Jubir Presiden Joko Widodo (Jokowi), Johan Budi.
Selain itu, Ruki mengatakan, selain mencermati tentang hak angket, para alumni KPK ini pun juga mencermati masalah yang sedang dihadapi oleh Penyidik KPK, Novel Baswedan yang disiram air keras oleh orang tidak dikenal.
“Nah, banyak masalah yang kita perhatikan, banyak masalah yang kita cermati antara lain yang terakhir adalah masalah hak angket, yang sebelumnya yang ini adalah pezaliman terhadap pegawai KPK yang bernama Novel Baswedan,” ujarnya.
“Banyak hal-hal lain, nah itu kami sangat care terhadap masalah itu,” tambahnya.
Selain itu, dirinya pun mengaku bahwa sandaran KPK yang paling besar ialah terhadap publik atau masyarakat yang memang peduli terhadap KPK.
“Apa sih pak masalahya dan apa yang bisa kita bantu di luar? Jujur, sandaran KPK yang paling besar adalah rakyat, adalah publik yang sangat peduli kepada pemberantas korupsi. Dan kami para alumni adalah bagian dari masyarkat itu, bagian dari publik yang sangat peduli itu,” pungkasnya.( Mdk / IM )
DPR sudah tidak digubris oleh Rakyat tapi masih saja banyak tingkahnya, DPR kagak berguna sama sekali bagi Bangsa dan Negara