Majelis Rakyat Indonesia (MARI) resmi dideklarasikan pada 12 November 2013 di Jakarta, oleh sejumlah tokoh untuk menyelamatkan bangsa dan Negara Indonesia dari keambrukan. “Keambrukan yang mengancam Indonesia, bukan hanya pada tataran politik dam ekonomi smeata, tetapi juga meliputi masalah budaya dan agama. Karena itu, pada deklarator Mari yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat, LSM, aktivis, buruh dan mahasiswa sepakat untuk segera merumuskan aksi nayata dengan serangkaian program yang akan segera dimatangkan rumusannya pada Sabtu, 16 November 2013.
Menurut Dr. Sri Banting Pamungkas, Mari Jilid II ini merupakan kelanjutan dari Mari yang pernah dibentuk pada tahun 1996 hingga menggulirkan reformasi pada tahun 1998. Tampak hadirpara pendiri Mari pada masa awal dulu diantaranya Ray. Berar Fathia, Sri Bintang pamungkas sendiri bersama sejumlah tokoh lainnya yang dideklarasikan di kediaman Ibu Supeni, bersama Tri Murti, Sukmawati Soekarno Putri.
Muchtar Pakpahan sebagai salah satu motor penggerak Dekalrasi Mari Jilid II ini yakin dengan kerja keras sejumlah aktvis serta sejumlah tokoh pergerakan lainnya akan mampun melakukan perubahan yang signifikan di Indonesia agar tidak semakin tepuruk dan memperparah kehidupan rakyat. Oleh karena itu, sejumlah agenda kegiatan dan program kerja Mari akan segera dirumuskan untuk disosialisasikan ke berbagai daerah, sehingga dapat menjadi gerakan yang massif melakukan perubahan menuju perbaikan.
Saut aritonang, tokoh kawakan dari pergerakan buruh I menyatakan dukungannya dan siap untuk segera mensosialisasikan program kerja Mari dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. “Karena rovulsi sudah tidak bias lagi ditunda. Rakyat sudha semakin menderita”, tandasnya. Lagian, semakin lama upaya penyelamatan terhadap kondisi bangsa dan Negara Indonesia dilakukan, maka dosa seluruh anak bangsa yang melakukan pembiaran terhadap kesemena-menaan rezim penguasa pun akan semakin memperburuk keadaan.
Dari kalangan seniman, Pong Harjatmo menyatakan dukungan dan kesiapannya untuk terlibat penuh dalam kegiatan dan program Mari guna melakukan perubahan menuju perbaikan, sehingga bangsa dna Negara Indonesia dapat segera diselamatkan dari kehancran. “Kita tidak bisa lagi mengulur-ulur waktu. Apalagi pelaksanaan Pemilu 2014 sudah semaki dekat “ ujarnya. Sebab sehabis Pemilu biasanya kegaduhan politik pun akan semakin memperkeruh suasana, tandas Pong Harjatmo.
Peserta yang ikut ambil bagian juga dating dari berbagai daerah. Diantara Gresik, Pekanbaru, Riau, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Papua, Bali dan aktivis dari berbagaidaerah lainnya yang mendambakan perubahan menuju perbaikan. Utamanya dalam mengembalikan UUD 1945 dan mengamalkan pancasila sebagai Ideologi Negara dan berbangsa.
Elemen buruh, Mahasiswa, buruh dan petani serta nelayan yang terkait dalam jaringan kaum pergerakan yang bergabung dalam Mari, sepakat untuk membangun jaringan di berbagai daerah, sehingga gerakan yang dilakukan Mari dapat berhasil memperjuangakan cita-cita memperbaiki tata kelola Negara dan berbangsa untuk seluruh rakyat Indonesia.