KOTA TERLARANG
Kalo elo ke Beijing ,mengunjungi.”Forbiden city”( Kota terlarang ) adalah lagu wajib,
kayak elo ke Los angeles harus visit Hollywood. Bekas istana dari Raja-raja Tiongkok ini
memang megah dan besar sekali.Konon kamarnya ada 10.000 buah..yang saya kira agak
dibesar-besarin sebab palingan kalo dihitung cuman 1000 buah.
Kamu nonton ndak movienya “Last emperor “? Waktu di Irian saya sampe nonton 5 kali.
Digambarkan bagaimana si Puyi ( Kaisar Tiongkok terakhir ) menjadi raja ketika masih
kecil dan merasa seperti burung di sangkar emas. Dikelilingi dengan ribuan Eunuch (
orang kebiri ) dan pelayan yang melayaninya , dia hampir tidak mengenal kata “Tidak “.
Sampe-sampe untuk jalan santai aja, dia dikuti seratusan orang yang bersiap-siap utk
memenuhi kebutuhannya. Gua heran juga,hidup seperti itu kok tidak gemuk-gemuk ya?
Kalo saya sich udah pasti kayak bola bekel. ( pendek dengan perut buncit ).
Namun tragis, pada akhir hidupnya di jaman Revolusi kebudayaan si Puyi turun tingkat
menjadi tukang kebun istana. Kasihan sekali..begitu besar efek film itu ke saya, saking
sedihnya sampai saya bingung tidak tahu jalan pulang.
Disebut kota terlarang (Forbiden city ), karena istana ini yang merupakan tempat tinggal
kaisar yang dipercayai adalah ( The Son of Heaven ) , sehingga merupakan tempat
keramat dan terlarang bagi orang kebanyakan.
Ada beberapa hal yang saya perhatikan ditempat ini,
Tidak ada pohon disepanjang pelataran kecuali di taman bunga kerajaan. Juga tidak ada
WC ( kalo sekarang sudah ada ). Kali menurut mereka the Son of Heaven kayak malaikat
ndak usah Be ol . Di pelataran dalam ada jam matahari yang menjadi simbol waktu, dan
sebuah rumah-rumahan yang menjadi tempat utk meletakkan symbol ukuran,panjang
dan berat. Terus kalo kamu perhatikan disetiap ujung atap ada patung binatang-binatang
kecil yang jumlah nya berbeda-beda.Bahasa modernnya ada hotel berbintangnya..Paling
tinggi berjumlah 9 buah berarti di tempat itu adalah ruangan untuk sang kaisar,semakin
kecil jumlah binatang itu semakin kecil rangking mereka.
Kalo di Indo , kita mengalami jaman keemasan dibawah pemerintahan Hayam Wuruk
dengan kerajaannya Majapahit ( Masih ingat ndak dgn Gajahmada dengan sumpah
Palapanya? ) Nah kalo di Tiongkok jaman keemasan mereka adalah dijaman Emperor
Kian Liong , yang dinastynya disebut dynasty Qing. Sebenarnya mereka bukan Han (
Suku mayoritas di Tiongkok ) tapi orang Manchu, yach ibaratnya Kraton Jogja diperintah
oleh raja-raja yang berasal dari Irian . Mangkanya disetiap department mereka selalu
memakai 2 orang, orang Han dan orang Manchu.
EMPEROR KANG XI
Tapi yang menjadi favorite gua nech adalah kakeknya si Kiang Liong yang disebut
Emperor “Kang Xi “ Elo bisa bayangin growing up dilingkungan “ Yes Man “ semua
kebutuhan kamu dipenuhi dan kamu tidak pernah kenal kata “Tidak “ Mau tidak mau elo
pasti spoil ( manja ) dan arrogant. Sedikit-sedikit main pancung kepala. Mangkanya ada
istilah “Dekat dengan emperor seperti dekat dengan Macan” Bisa kecipratan berkah dan
power,tapi siap-siap juga kepala lo dipotong.
Tapi Kang xi ini berbeda, dia sangat memperhatikan kesejahteraan rakyatnya. Bahkan
ketika ada bala kelaparan dia memerintahkan untuk menggunakan cadangan treasure
negara untuk membeli beras buat penduduknya. Diceritakan bagaimana para pejabat-
pejabat tinggi negara yang complain sampe nangis-nangis karena mereka diminta oleh
raja untuk sacrifice mendonate sebagian harta mereka untuk rakyat.
Kalo mau main tangan besi sich dia bisa aja, wong dia raja. Tapi oleh “ Kang xie”
mereka diundang ke taman bunganya dan duduk dibatu ngobrol bersama-sama dengan
mereka. Mereka diajak noltastalgia ketika mereka muda dan berjuang bersama-
sama. “Kalo rakyat kita kelaparan, mereka akan mencuri, kriminalitas akan meningkat,
negara menjadi tidak aman dan lemah , dan akan mudah diserang oleh musuh. Akibatnya
kita juga yang akan kena” kata si Kang Xi. Begitu mengenanya kata-kata dari raja bijak
ini,
Para pejabat tinggi sekarang sambil tersedu-sedu malah menawarkan harta mereka.
Dia juga mengenal kata mengampuni dan memaafkan musuhnya. Ketika anaknya
sang putra bermahkota yang dikasihinya berkhinat untuk menggulingkan dia. Instead
memenggal kepalanya dia cuma memberi hukuman penjara rumah. Sangat tidak lazim
bagi emperor Tiongkok.
.Dan saya baru tahu bahwa ternyata Emperor Kang Xi ini sangat mengerti akan prinsip-
prinsip ke Kristenan dan menerapkan prinsip itu di jaman pemerintahannya . Walaupun
dia secara terbuka tidak pernah menyatakan dirinya adalah pengikut Kristus, karena
Emperor Tiongkok dipercayai rakyat sebagai “Son of heaven”.
Namun kekristenan berkembang pesat dijamannya dia. Tercatat ada 300 gereja katolik
yang dibangun pada masa itu.. Terkenal suka belajar dan menguasai musik barat
terutama Piano,dia juga suka menulis puisi. Berikut ini adalah terjemahan puisi dia
tentang “SALIB KRISTUS” yang mengungkapkan dalamnya pemahaman dia mengenai
ke kristenan.
The Poem of the Cross
When the work was accomplished, blood formed a creek
Grace from the west was thousand feet deep.
He who lowered himself for us stepped on the midnight trip.
Before the rooster crowed twice, betrayed thrice was He.
Five hundred slashes torn every inch of his skin.
Two thieves at six feet high hanged besides him.
The sadness was greater than anything seen by anyone.
This poem is for You, the Holy one.
Kita sedang makan di restaurant kecil di sekitar Forbiden city. Ketika saya menuangkan
teh untuk teman saya, dia mengungkapkan terimakasihnya dengan mengetukkan 3 jari
tengahnya ke meja. Kebiasaan itu bermula dengan kegemaran kang Xi untuk menyamar
sebagai orang biasa dan turun ke masyarakat untuk melihat kehidupan rakyatnya secara
lansung. Suatu saat ketika mereka sedang makan ,sang Kaisar menuangkan secangkir
teh untuk pengawalnya. Si pengawal kaget, kehormatan yang begitu besar seharusnya
dibalas dengan berlutut dan menyembah 3 kali. Si pengawal kebingungan dan salah
tingkah , mau menyembah mereka lagi nyamar, tidak menyembah rasanya tidak hormat.
Untungnya si raja bijak ini mengajarkan gesture ini kepada mereka..”Kalo elo mau
menghormat..padahal kita sedang menyamar caranya gini nech “ kata Kang Xie.
Ketok meja 3 kali dengan 3 jari tengah kamu. Yang tengah mewakili kepala sedangkan
telunjuk dan dari manis mewakili tangan kamu. Ketuk 3 kali berarti kamu bersujud 3 kali.
Sampai sekarang kebiasaan itu ditiru oleh orang kebanyakan. Jadi ingat kalo ada yang
nuangin teh untuk kamu, sebagai tanda terimakasih kamu ketukkan 3 jari tengah ke meja
3 kali,oke?