Rangkaian serangan teror dan bom bunuh diri membayangi kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Kota Kabul, Afghanistan. Pada 21 Januari 2018 atau delapan hari sebelum ketibaan Jokowi, bom meledak di Hotel Intercontinental menewaskan lebih dari 20 orang. Serangan ini diklaim oleh kelompok Taliban.
Lalu 27 Januari 2018 atau dua hari sebelum ketibaan Jokowi, bom bunuh diri menghantam pusat kota Kabul. Pelaku menggunakan ambulans berisi penuh bahan peledak. Peristiwa itu menewaskan sedikitnya 103 orang.
Bahkan, pada hari ketibaan Jokowi, Senin (29/1/2018), tepatnya dua jam sebelumnya, markas akademi militer di Kabul kembali diserang.
Sebanyak lima tentara Afghanistan tewas dan 10 lainnya mengalami luka dalam serangan yang diklaim dilakukan ISIS tersebut.
Kendati demikian, Presiden Jokowi tetap berkeras ke Afghanistan sebagai bagian dari rangkaian kunjungan kerjanya ke lima negara di Asia. Pukul 11.40 waktu setempat, pesawat kepresidenan Indonesia-1 mendarat di Bandar Udara Internasional Hamid Karzai, Kota Kabul.
Hujan salju mengiringi momen Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana turun dari pesawat. Wakil Presiden Afghanistan Sarwar Danish menyambutnya di ujung tangga pesawat. Jokowi pun menjadi presiden kedua yang menjejakkan kaki di Afghanistan setelah proklamator Ir Soekarno 57 tahun lalu, tepatnya tahun 1961.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menceritakan, pemerintah Afghanistan memberlakukan pengamanan yang sangat ketat kepada Presiden Jokowi dan rombongan.
Pengamanan ketat mengawal delegasi setibanya di Bandara sampai Istana Agr tempat Presiden Afghanistan Asraf Ghani sudah menunggu.
“Sepanjang jalan dari Airport ke Istana Presiden Afganistan melalui jalan-jalan berbeton, kendaraan lapis baja dan 2 heli terbang diatas mobil Presiden,” cerita Pramono ( Kps / IM )
baru bayang-bayang sih gak usah kuatir
DI NEGERI YG PENDUDUKNYA BANYAK YG BODOH POTRET INI DI PUBLIKASIKAN LUAS SAMPAI JADI IMAMPUN IKUTAN MASUK ADEGAN POLITIK UNTUK DI JADIKAN PROPAGANDA POLITIK BODOHI RAKYATNYA