Anwari, dokter spesialis saraf yang sempat ditahan polisi karena karena menganiayapetugas parkir dan melepaskan tembakan ke udara di Mal Gandaria City beberapa waktu lalu kembali bikin ulah dan masih berlagak jagoan.
Setelah ditangguhkan penahanannya oleh Polres Jakarta Selatan menyusul kasus yang terjadi di Mal Gandaria City Jakarta Selatan, Anwari kembali beraksi bagaikan koboi di kawasan Jalan Cempaka, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Jika saat di Gandaria City Anwari melakukan aksi intimidasi terhadap petugas parkir, di Bintaro dia mengancam seorang satpam dan warga setempat.
Bedanya kali ini Anwari tidak menggunakan senjata sungguhan melainkan senjata angin atau air soft gun.
Akibat ulahnya kini ia harus berurusan dengan polisi. Padahal, Polres Jaksel sudah memberikan keringanan dengan tidak menahan dirinya setelah kasus Gandaria City, meskipun proses hukumnya tetap berjalan.
Kapolsektro Pesanggrahan, Komisaris Eko Mulyadi membenarkan adanya peristiwa itu. “Yang diancam ketua RT setempat dan satpam. Kejadian belum lama ini,” kata Eko.
Menurut Eko, Anwari kini sudah kembali ditahan di Polrestro Jakarta Selatan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Kasus ditangani Polrestro Jakarta Selatan. Semua berkas sudah kami limpahkan,” kata Eko.
Sebelumnya diberitakan, Zuansyah (21), petugas parkir mal Gandaria City, melapor ke Mapolsektro Kebayoranlama setelah ditinju sebanyak dua kali oleh seorang yang mengaku-aku sebagai anggota TNI pada Sabtu (7/10/2017).
Tak hanya itu, rekan oknum tersebut juga mengancam Zuansyah dengan melepaskan tembakan ke udara.
Kejadian berawal saat pelaku penganiayaan hendak keluar dari parkiran basement mal. Zuansyah, yang berjaga di loket pembayaran karcis, meminta uang parkir sesuai dengan yang tertera di komputer.
Pelaku yang terlihat mengendarai mobil dinas RSPAD berwarna hijau itu tidak terima. Ia bertanya kepada Zuansyah ‘Mengapa TNI harus membayar’. Zuansyah menjawab, ‘Parkiran gratis hanya berlaku untuk tamu VIP dan pihak hotel’.
Pelaku kemudian membayar uang sebesar Rp 20.000. Namun tak lama kemudian, ia datang lagi bersama seorang pria paruh baya lalu memanggil Zuansyah dan mendaratkan dua pukulan ke dagu kirinya.
Belum hilang rasa kaget Zuansyah, rekan pelaku mencabut senjata api, melepaskan tembakan ke udara dan menyuruh Zuansyah berlutut dan mencium kaki pelaku.
Belum hilang rasa kaget Zuansyah, rekan pelaku mencabut senjata api, melepaskan tembakan ke udara dan menyuruh Zuansyah berlutut dan mencium kaki pelaku.
Letusan tembakan itu didengar oleh petugas keamanan dan operasional mal Gandaria City. Pelaku dan rekannya diajak bermusyawarah. Dalam musyawarah, pelaku kembali melakukan intimidasi dengan meletakkan senjata api di atas meja.
Tidak mencapai titik temu, pelaku meninggalkan kartu nama berinisial A dan mengaku siap dipanggil sewaktu-waktu lewat nomor kontak yang tecantum pada kartu nama.
Oknum tersebut kemudian diketahui sebagai dokter, bernama Amnawari. Ia adalah bekas dokter Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD). Di hadapan polisi ua mengakui perbuatannya namun ia tidak ditahan hingga kini ia mengulangi perbuatan yang memiliki kemiripan dengan aksinya terdahulu.( Wk / IM )
wah ini sih si Anwari dokter saraf malah dia sendiri sakit saraf dong, patut dan wajib di cabut izin Prakterknya sebagai Dokter, masa ada seorang Dokter bertindak jagoan dan main tembak ??? kan seharusnya Dokter itu menjaga hubungan dengan manusia lainnya dan menolongnya ? Hukum dan Tindak Tegas masukkan kedalam Bui, jangan disuap dia bebas lagi dan berbuat hal yang sama kembali, ini dokter berbahaya
ME-ME….
SING SALAH SOPO,TO ??????