Aksi solidaritas stop kriminalisasi dokter juga dilakukan sebagian dokter dari Rumah Sakit Umum Daerah Budhi Asih, Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur. Rumah sakit tersebut tidak melayani pasien rawat jalan, hanya menerima pasien gawat darurat.
Hal ini membuat Sani (32), warga Cipinang Muara, membatalkan cek kandungan istrinya, Tuti (32). Kasir menyarankan pasangan suami-istri itu untuk kembali lagi Kamis (28/11/2013) besok.
“Tadi datang ke kasir, katanya besok baru ada (pelayanan). Saya datang mau check upmemeriksa kehamilan istri. Saya dapat surat rujukan dari Puskesmas Cipinang Muara, suruhngecek di sini,” kata Sani kepada Kompas.com, di RS Budhi Asih, Rabu (27/11/2013) siang.
Sani mengatakan, ia hendak mengecek kandungan istrinya yang sudah berusia 6 jalan 7 bulan. Dengan keadaan tersebut, ia mengaku memakluminya.
“Enggak masalah, kan cuma satu hari tanggal 27 ini. Habis dokternya demo mau dikatakan apa. Mereka perlu mengeluarkan pendapat,” ujar Sani.
Sani mengaku telah mengethaui para dokter akan berdemo pada hari ini. Namun, dia tidak menyangka layanan rumah sakit itu berdampak. Meski begitu, dia memakluminya.
“Yang penting istilahnya kalau ada pasien gawat darurat langsung ditangani. Kita kan enggak darurat banget. Cuma periksa kehamilan,” katanya.
Kepala Humas RSUD Budhi Asih Dr Monang Sirait MARS, mengatakan, memang pemeriksaan kehamilan yang masuk pasien rawat jalan belum dapat dilakukan pada hari ini. Namun, untuk pasien gawat darurat tetap berjalan.
“Untuk rawat jalan memang semua poli, kecuali yang gawat darurat,” kata Monang, di saat ditemui di kantornya.
Monang melanjutkan, ada 20 dokter spesialis dan umum yang bekerja di sana ikut dalam aksi solidaritas menuju Mahkamah Agung pukul 09.00 tadi. Total, ada 50 dokter yang bekerja di rumah sakit tersebut ikut aksi solidaritas tersebut.
“Sebelum mereka berangkat, sejak pagi sudah mengerjakan tugas pasiennya dan melakukan pemeriksaan terhadap semua yang rawat inap. Di UGD juga kita stand by lima orang,” ujar Monang.
Terhitung hari ini, kata dia, ada kurang lebih 200 pasien yang dirawat di rumah sakit berkapasitas 326 tempat tidur itu. Dari informasi Departemen Kesehatan, lanjutnya, aksi solidaritas tersebut tidak berlangsung lama. Ia menjamin pelayanan gawat darurat di RSUD Budhi Asih tetap berjalanan. Sebab, para perawat di rumah sakit itu juga disiapkan melayani pasien.
“Masyarakat yang berobat juga sudah tahu dari media seperti televisi dan koran. Jadi banyak yang enggak datang hari ini. Terlebih pasien yang memang biasa datang di sini. Dan juga besok sudah berjalan seperti biasa kembali,” jelas Monang.