Usai bakar masjid, massa di Prancis kembali berunjuk rasa


Situasi di Kota Ajaccio, Kepualauan Corsica hingga Sabtu (26/12) sore waktu setempat masih tegang selepas perusakan masjid di tengah perayaan Natal sehari sebelumnya. Jumlah warga yang berunjuk rasa bertambah hingga 300 orang. Mereka menuntut penuntasan kasus pengeroyokan dua petugas pemadam kebakaran dan seorang polisi oleh beberapa pemuda dari kampung imigran Arab yang terjadi pada 24 Desember lalu.

Wali Kota Ajaccio, Christophe Mirmand, memerintahkan polisi membubarkan unjuk rasa sebelum kembali berujung pada kekerasan. “Kepolisian setempat telah dibantu oleh Garda Nasional serta tentara Prancis untuk menormalisasi keadaan,” kata Mirmand seperti dilansir Surat Kabar Le Figaro, Minggu (27/12).

Para pengunjuk rasa memadati seluruh jalan masuk dari dan menuju Distrik Jardins yang dihuni banyak imigran Arab. Massa meneriakkan yel-yel rasis. “Orang Arab enyah dari sini” atau “Rumah orang Arab bukan di negara kami!”

Saat berita ini dilansir, unjuk rasa telah berakhir. Sementara polisi antihuru-hara kini sibuk menyingkirkan ban dan kayu-kayu yang melintang di jalan ketika massa nyaris menyerbu perkampungan imigran. Pengunjuk rasa dilaporkan berusaha kembali menuju kompleks masjid yang dirusak, tapi berhasil dipukur mundur.

Unjuk rasa antiimigran di Corsica 2015 Merdeka.com/Yannick Graziani/AFP

 

Ketua Dewan Majelis Masyarakat Corsica, Jean-Guy Talamoni, mengecam pengeroyokan maupun perusakan masjid. Dia menilai insiden pengeroyokan polisi seharusnya tidak langsung dikaitkan dengan sentimen antimuslim.

“Wilayah kami sejak abad 18 bangga merawat toleransi antar umat beragama, perusakan masjid yang terjadi kemarin membuat saya kehilangan kata-kata,” kata Talamoni.

Polisi sekarang mendalami peristiwa pengeroyokan aparat oleh sekelompok pemuda yang jadi pemicu kerusuhan Ajaccio. Beberapa berandalan setempat menjadi tersangka, namun hasil investigasi masih belum diungkap ke publik.

Insiden perusakan masjid terjadi sore hari saat libur Natal. Ratusan orang yang sedang berunjuk rasa tiba-tiba merangsek ke perkampungan Arab. Salah satu masjid kecil di perkampungan itu kemudian dirusak, kacanya dipecahkan, dan pintunya dijebol.

“Lima puluh Al Quran dibakar dan dibuang ke jalanan,” kata Pejabat Pemkot Ajaccio, Francois Lalanne.

Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve mendesak polisi menangkap para pelaku perusakan masjid dan pembakaran Al Quran. “Kita tidak bisa membiarkan rasisme dan xenophobia terus berlanjut,” ujarnya.

Di Corsica, Partai Front Nasional berhaluan kanan ekstrem berhasil meraup suara mayoritas pada pemilu regional awal bulan ini. Ideologi antiimigran partai itu memperoleh dukungan masyarakat, karena banyak yang trauma atas serangan teror Paris pada 13 November lalu yang menewaskan 130 orang.

 

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

One thought on “Usai bakar masjid, massa di Prancis kembali berunjuk rasa

  1. Perselingkuhan+Intelek
    December 27, 2015 at 9:48 pm

    angkara murkanya warga Perancis, Paris khususnya, terjadi juga di Jerman dan negara Euro lainnya, di Indonesia Gereja di bakar, di Negara Lain Masjid yang dibakar, di Indonesia membangun Gereja selalu dipersulit, di Negara Lain membangun Masjid di Persulit, kan jadi rame deh

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *