TNI: Dua WNI yang Jadi Tentara Singapura Sudah Dideportasi


Mereka dilarang ikut latihan gabungan militer bersama TNI.

Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal Fuad Basya, mengungkapkan kedua WNI, yang telah menjadi penduduk tetap (permanent resident) di Singapura, sudah dipulangkan ke Negeri Singa. Fuad mengatakan, sejak awal mereka diketahui adalah WNI, namun bergabung dengan militer Singapura.
Maka TNI telah melarang mereka untuk ikut latihan militer bersama antara TNI dengan pasukan Singapura, yang berlangsung di Magelang, Jawa Tengah.
Demikian kata ketika dihubungi VIVAnews melalui telepon pada Rabu, 12 November 2014. Dia mengatakan kedua WNI itu sejak awal telah dimasukkan ke ruang isolasi, sementara rekan mereka sedang berlatih militer dengan TNI.
“Setelah itu, kami menginformasikan kepada Kementerian Luar Negeri, Kemenkumham dan Kemenpolhukam mengenai hal tersebut. Beberapa hari kemudian, yang bersangkutan dideportasi ke Singapura,” ujarnya.
Saat ditanya identitas kedua WNI tersebut, Fuad hanya bersedia memaparkan inisialnya saja, yakni CJH dan AJ.
Menurut Fuad apa yang dilakukan oleh kedua WNI itu bisa menyebabkan mereka kehilangan kewarganegaraan Indonesia.
“Sebab, di dalam UU No. 12 tahun 2006 yang mengatur kewarganegaraan disebut apabila ada warga negara Indonesia yang bergabung dengan tentara militer asing atau bergabung dengan negara yang sedang atau akan berperang dengan Indonesia, maka berakibat kewarganegaraan bisa dicabut,” papar dia.
Sementara, dalam kasus ini, lanjut Fuad, Singapura bukan negara yang tengah berperang dengan Indonesia. Oleh sebab itu, TNI menyerahkan keputusan akhir kepada Kemenkumham mengenai status kewarganegaraannya.
Petugas Plt Direktur Perlindungan WNI Kemenlu, Krishna Djelani, yang ditemui media hari ini mengatakan belum mengetahui informasi resmi berapa jumlah WNI yang telah menjadipermanent resident di Singapura dan mengikuti latihan militer itu. Hingga saat ini Kemenlu, kata Krishna, masih terus berkoordinasi dengan Kemenkumham terkait hal itu.
“Tapi, memang berdasarkan aturan yang berlaku di Singapura, permanent residents memiliki kewajiban yang sama dengan warga negara. Oleh sebab itu, mereka juga diwajibkan ikut wajib militer,” ujar dia.
Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

21 thoughts on “TNI: Dua WNI yang Jadi Tentara Singapura Sudah Dideportasi

  1. James
    November 12, 2014 at 10:13 pm

    baru segitunya TNI sudah Ngeper alias Kecil Nyali dan Ciut Ketakutan kalau mantan WNI menjadi Tentara di Singapura, takut di Gantung di Changi yah ??? seperti tahun 60 an ???

    1. See
      November 13, 2014 at 4:06 am

      apa hubungannya

      1. James
        November 13, 2014 at 4:33 am

        hubungannya ??? mengapa TNI begitu Takut dan Kuatir di karenakan 2 WNI yang menjadi Meliter Singapura ?? apa yang di takutkan ?? mengapa harus di Deportasi segala ?? mencari Perkara saja dengan Singapura, padahal katanya Latihan Bersama, kalau mau mencabut atau membatalkan Kewarga Negaraan kedua WNI itu ya lakukan saja tanpa perlu men Deportasinya, itu dapat membuat Singapura tersinggung karena Anggota Meliternya di Deportasi !!! itu suatu Penghinaan Besar International bagi Singapura !!!

  2. see
    November 14, 2014 at 10:32 pm

    James yg kena hukum gantung di singapur
    itu adalah anggota TNI yg dg berani masuk ke singapur ngebom, salut buat ke dua anggota TNI itu. Yg menghina itu singapur bung James bukan Indonesia knp singapur mengirim tentara yg belum jadi WN singapur. Hak Indonesia utk tidak menerima org yg enggak di senangi

  3. james
    November 15, 2014 at 3:07 am

    iya betul TNI yang Ngebom Singapura tapi Pembantaian Warga Sipil, jangan salah kalau korban Warga sipil itu Bukan seorang Pahlawan tapi Teroris, Tentara Singapura yang WNi saja dikirim balik padahal apa bahayanya ? besar bahayanya? itu tuh semacam FPI yang harus di Berantas Di bubarkan sebelum Menjadi ISIS Indonesia !!! itu yang Membahayakan Negara !!! sudah Jelas Anarkis Mengacaukan Masyarakat Luas dan Negara dan Berusaha selalu Melanggar Konstitusi !!!

  4. see
    November 15, 2014 at 9:34 am

    James namanya jg perang apa aja akan di lakukan utk menang perang sipil yg jd korban enggak bisa di hindari.
    Kejadian itu adalah th 60’an enggak bisa disamakan dg terosis.

  5. james
    November 15, 2014 at 8:36 pm

    perang tinggal perang tapi Warga sipil harus dihindari, nama Terrorist itu sudah sejak dulu sekali hanya pemakaian di Indonesia saja belakangan ini

  6. see
    November 17, 2014 at 5:19 am

    James waktu perang vietnam sipil atau militer yg banyak kena bom, brp ton bom yg di jatuhkan amerika di tanah vietnam Nah mengenai kata terroris knp ada Di bhs Indonesia krn dinamisnya bhs Indonesia itu Itulah sebabnya kita perlu terbuka janganlah pikiran kita itu ditujukan pd Indonesia dulu .indonesia skr itu udah ada kemajuan yg perlu kita bsnggakan

  7. james
    November 17, 2014 at 10:30 pm

    SEE, sewaktu perang Vietnam itu Warga Sipil menjadi Korban Perang akan tetapi BUKAN SASARAN PERANG, sedangkan MacDonald House di Singapore waktu itu adalah tempat Anak-anak di didik, disitu letak bedanya, coba di pikirkan dan renungkan kembali, memang Indonesia sudah ada kemajuan akan tetapi masih jauh tertinggal di banding Negara Lain karena Korupsinya itu terlalu Banyak, bandingkan dengan Tiongkok, Jepang, Korea, Malaysia dan Singapore, itu semuanya Mengalami Kehancuran diwaktu Perang Dunia ke 2, tapi mengapa mereka sekarang dapat lebih Advance ??? itu kenyataannya yang seharusnya di Akui bukan selalu di Sanggah di Bantah hingga Membuat Nama Indonesia selalu Terpuruk, kalau anda tinggal lama di Negara Luar Indonesia, maka anda akan dapat melihat secara jelas bagaimana Pandangan International terhadap Indonesia

  8. pengamat
    November 23, 2014 at 2:12 am

    pandangan internasional biasa saja. Justru sekarang negara AS yang dicap buruk oleh dunia internasional.

  9. james
    November 23, 2014 at 10:39 pm

    pandangan International Biasa saja ??? ha ha ha nah itu kalau Indonesia Tidak Punya Rasa Malu, makanya ke LN dan tinggal di LN dulu dong Pengamat jadi tahu bagaimana Terpuruknya Nama Negara Indonesia di mata International, kalau cuman mendem di Indonesia saja, pikiran dan otak jalannya Beku Buntu tidak Berkembang sama sekali !!!

  10. james
    November 23, 2014 at 10:41 pm

    AS di Cap Buruk oleh International ??? Bukti tuh, negara di Timur tengah sono pada Minta Bantuan AS untuk Menumpas ISIS, karena mereka sendiri gak Mampu tuh !!! ha ha ha kasian Pengamat gak bisa lihat Fakta Kenyataan

Leave a Reply to James Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *