Presiden Amerika Serikat (AS) dikabarkan telah menyerahkan tagihan sebesar US $ 490 miliar kepada Kanselir Jerman Angela Merkel terkait biaya bantuan militer untuk NATO.
Menurut The Sunday Times, faktur tagihan tersebut dipresentasikan Trump kepada Merkel saat keduanya bertemu pekan lalu di Gedung Putih, Washington, AS. Merkel dilaporkan tidak merespons tagihan tersebut, yang diduga menjadi penyebab Trump menolak menjabat tangannya saat sesi foto di hadapan pers.
Gedung Putih membantah laporan yang menyebut Presiden Trump telah mengambil langkah luar biasa untuk menutup “sejumlah besar anggaran” yang diyakininya merupakan utang negara-negara anggota NATO terhadap AS.
Sekretaris Pers Gedung Putih, Sean Spicer, menegaskan pemberitaan The Sunday Times “tidak benar”. Dia juga membantah bahwa tagihan tersebut yang memicu penolakan Trump untuk berjabat tangan dengan Merkel.
Menurut pernyataan dari salah satu menteri Jerman, negara itu tidak akan mengikuti rencana Trump terkait pembayaran tagihan anggaran NATO. Dia menggambarkan upaya menagih biaya operasi NATO tersebut sebagai tindakan yang “keterlaluan”.
“Konsep di balik pengajuan tuntutan tersebut adalah untuk mengintimidasi sisi lain, tapi kanselir menghadapinya dengan tenang dan tidak akan menanggapi provokasi seperti itu,” kata menteri yang tidak disebutkan namanya The Sunday Times.
Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen, bahkan melangkah lebih jauh, dengan mengatakan bahwa secara definitif tidak ada akun utang di NATO. Dia juga menegaskan bahwa anggaran pertahanan Jerman cukup besar dan sudah termasuk dengan belanja NATO juga operasi perdamaian PBB.
“Belanja Pertahanan kami juga sudah termasuk misi penjaga perdamaian PBB, misi Eropa, dan juga kontribusi kami untuk memerangi kelompok terorisme IS (Islamic State/Negara Islam, red),” katanya dalam sebuah pernyataan.( SP / IM )
dasarnya si Trump itu pembisnis maka sudah mulai Tagih Menagih ke Merkel