Juru Bicara (Jubir) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johan Budi SP mengatakan penemuan telepon genggam (BlackBerry) dalam sel tahanan tersangka kasus suap pembangunan Wisma Atlet, M Nazaruddin akan dijadikan pertimbangan KPK atas permohonan pemindahan tahanan yang diajukan mantan Bendahara Umum (Bendum) Partai Demokrat tersebut.
Dalam artian, menjadi pertimbangan apakah mengabulkan atau tidak permintaan pindah rutan dari Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok ke Rutan Cipinang, Jakarta Timur.
“Kita dalami dulu. Ini bisa jadi pertimbangan,” kata Johan Budi melalui pesan singkat, baru-baru ini.
Selain itu, Johan juga membenarkan bahwa penyidik KPK menemukan telepon genggam bermerk BlackBerry berwarna putih di ruang tahanan blok B Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua saat akan menjemput Nazaruddin untuk menjalani pemeriksaan di KPK pada Kamis (25/8) lalu.
“Benar, disita waktu di ruang tahanan. Diamankan kemarin (25/8),” jelas Johan.
Tetapi, dalam pemeriksaan tanggal 25 Agustus lalu, Nazaruddin mengaku lupa perihal BlackBerry tersebut, ketika ditanyakan oleh penyidik KPK.
Bahkan, salah satu kuasa hukum Nazaruddin, Boy Afrian Bonjol yang ditemui di gedung KPK pada Jumat (26/8) mengaku tidak tahu mengenai penyitaan BlackBerry dari ruang tahanan kliennya.
“Belum tahu. Kemarin itu juga ditanyakan ke Nazaruddin. Tetapi, Nazaruddin bilang lupa, tidak ingat,” kata Afrian saat ditemui di gedung KPK, Jakarta, Jumat (26/8).
Seperti diketahui, Nazaruddin mengamcam tidak akan bicara mengenai kasus yang menjeratnya, kasus suap Wisma Atlet jika KPK tidak juga mengabulkan permintaan pindah tempat penahanan dari Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok ke Rutan Cipinang, Jakarta Timur
Related Posts
