Singapura Protes Nama KRI Usman Harun


Singapura – Menamai sebuah kapal laut dengan nama pahlawan bukanlah hal yang aneh. Namun, seringkali, pahlawan di sebuah negara justru merupakan musuh di negara lain. Hal inilah yang mendasari keprihatinan Singapura terhadap Indonesia atas penamaan kapal TNI Angkatan Laut yang baru saja diluncurkan.

Dikutip dari Channel News Asia, setelah pemberitaan media massa Indonesia  mengenai penamaan KRI Usman Harun, Menteri Luar Negeri Singapura, K Shanmugam, menyampaikan keberatannya kepada Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa.

Menurut Shanmugam, penamaan ini akan melukai perasaan rakyat Singapura, terutama keluarga korban dalam peristiwa pengeboman MacDonald House di Orchard Road, Singapura pada tahun 1965 lalu.

Usman Harun diambil dari nama dua anggota KKO (Komando Korps Operasi, sekarang Marinir), Usman dan Harun Said yang mengebom MacDonald House di Orchrad Road yang menewaskan tiga orang pada masa konfrontasi dengan Malaysia, pada 1965.  Keduanya dieksekusi di Singapura pada 17 Oktober 1968.

Namun, begitu tiba di Tanah Air, keduanya dielu-elukan sebagai pahlawan dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Untuk menghormati jasa ketiganya, TNI AL memakai nama mereka untuk menamai kapal barunya.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

274 thoughts on “Singapura Protes Nama KRI Usman Harun

  1. james
    February 6, 2014 at 4:27 am

    ha ha lucu !!! Usman dan Harun nge Bom MacDonald House di anggap Pahlawan ?? meskipun itu dalam keadaan Konfrontasi dengan Malaysia akan tetapi itu Tindakan Pengecut membunuh warga sipil, lalu Usman dan Harun di Hukum Gantung di Singapore karena perbuatannya, mau dianggap Mati Jihad lagi ??? nah itulah bedanya sudut pandangan antara Malaysia dan Indonesia, yang satu bilang Musuh yang satu lagi bilang Pahlawan

  2. pengamat
    February 6, 2014 at 4:30 am

    ngga ada hubungan dengan usman yang mengebom mcdonald. Ini lain lagi usmannya.

  3. james
    February 6, 2014 at 5:29 am

    biasa nyangkal

  4. khairul+anwar
    February 9, 2014 at 10:33 am

    Si “red dot” sudah terlalu banyak mendekte,masih belum sadar kalau dulu Bung Karno tidak melakukan “trigger”,,mungkin sampai sekarang masih dikuasai Si penjajah britis alias dikuasai gubernur jendral…..

  5. pengamat
    February 10, 2014 at 2:55 am

    Sebenarnya kita tidak usah meributkan soal nama, tetapi bila ada tetangga yang berkeberatan sebaiknya dipertimbangkan juga.

  6. khairul+anwar
    February 10, 2014 at 2:01 pm

    Indonesia seharusnya juga bisa melancarkan protes karena singapura menggunakan nama “Raffles” untuk jalan dan gedungnya padahal Raffles adalah Gubernur Jendral Inggris yang pernah menjajah Indonesia dan membubarkan Kesultanan Banten! Kalau ada yang mengatakan ini terkesan mengada-ada maka kita juga bisa mengatakan singapura juga mengada-ada! Usman Harun bagi mereka merupakan teroris tapi bagi kita mereka adalah Pahlawan yang mati dalam perang konfrontasi dengan Malaysia!. Ingat si red dot ini belum dibentuk sama” si penjajajah” waktu itu “,provins”i Singapura melepaskan diri dari persekutuan Tanah Melayu tanggal 9 Agustus 1965. Artinya dia sendiri menelikung nilai perjuangan persekutuan tersebut.

    Mungkin kita perlu memberi nama salah satu jalan kampung di Jakarta dengan nama Jalan Jenderal Yamashita, yaitu nama jederal Jepang yang menaklukkan Malaysia dan Singapura dari Inggris saat perang dunia kedua dan membunuh 50,000 penduduknya. Bagi Indonesia Jenderal Yamashita berjasa secara tidak langsung karena penyerangan itu melemahkan Belanda yang bercokol di Indonesia yang kemudian membuat kita dapat melepaskan diri dan merdeka !
    Indonesia sudah terlalu banyak “mengalah” sama” negara boneka ” si red dot ” ini,kita pun tau siapa dan bagaimana mereka menjalankan dan mengendalikan negara “boneka ” penjajah ini.

Leave a Reply to james Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *