Sembuhkan Stroke dengan pijatan


Pandangan masyarakat terhadap stroke berbeda-beda. Salah paham sering terjadi, misalnya stroke dapat diakibatkan jatuhnya seseorang dari kamar mandi dan begadang semalaman. Disamping itu, kebanyakan orang mengira bahwa stroke hanya terjadi pada orang tua saja. Umumnya, mereka beranggapan bahwa stroke dapat menyebabkan seseorang tidak mampu untuk berbicara dengan benar, lumpuh sebelah (hemiplegia), dan lumpuh keseluruhan (paraplegia).

Dengan semakin berkembangnya ilmu kedokteran, maka pengertian dan mekanisme terjadinya stroke makin dapat dipahami. Stroke dapat dihindari atau dirawat dengan hasil yang baik, asalkan penyebab dan gejala-gejalanya dapat diidentifikasi lebih dini.

Bagaimana stroke terjadi ? Faktor penentu terjadinya stroke adalah kelainan peredaran darah di dalam otak. Secara garis besar, kelainan atau gangguan peredaran darah di dalam otak dapat disebabkan oleh faktor-faktor berikut :

▪ Emboli, yaitu terjadinya bekuan darah (blot clot) yang terangkut dalam peredaran darah. Selanjutnya aliran darah berhenti di pembuluh darah kapiler dan penyumbatan pun terjadi. Keadaan seperti ini disebut dengan trombolis otak (celebral thrombosis) jika terjadinya di dalam otak. Apabila thrombosis otak terjadi, maka sebagian daerah  di otak kurang atau tidak mendapatkan suplai darah arteri.

Padahal, darah arteri adalah pembawa nutrisi dan oksigen untuk kepentingan bagian-bagian otak. Akibatnya, daerah yang tidak mendapat suplai nutrisi dan oksigen menjadi rusak, bahkan mati. Akibat dari berhentinya suplai darah arteri, maka penderita mulai menunjukkan gejala-gejala antara lain, tidak mampu berbicara dengan benar, lemahnya seluruh tubuh sampai terjadinya kelumpuhan (paralyse) tergantung kepada bagian dan daerah otak yang menderita. Penyebab terjadinya trombosis otak antara lain, terjadinya kumpulan endapan lemak pada dinding-dinding pembuluh darah. Akibatnya, pembuluh darah menebal dan lumennya (salurannya) menyempit. Keadaan pembuluh darah seperti ini, dikenal dengan atherosclerosis. Atherosclerosis dapat terjadi pada pembuluh darah koroner jantung (arteria coronaria cordis) yang dapat menyebabkan terjadinya serangan jantung (heart attack). Pembuluh darah dapat mengalami kerusakan karena radang atau infeksi pada pembuluh darah. Emboli dapat juga terjadi karena kelainan di dalam organ jantung, misalnya kerusakan pada klep, kerusakan pada otot jantung, dan lain-lain. Kerusakan pembuluh darah di luar otak (misalnya, arteria pada leher) dapat mempengarui aliran darah di dalam otak yang akhirnya akan menyebabkan terjadinya emboli.

▪ Pendarahan otak (celebral haemorrhagia), yaitu terjadinya pendarahan di dalam otak karena pecahnya pembuluh darah. Pecahnya pembuluh darah di dalam otak disebabkan oleh berbagai faktor antara lain, aneurysma, yaitu adanya bagian pembuluh darah yang lemah sehingga sobek. Umumnya, pecahnya aneurysma disebabkan oleh tekanan darah tinggi. Aneurysma  bisa terjadi sejak lahir (congenital aneurysma). Umumnya, terletak di bawah tulang kepala (tengkorak). Pendarahan otak dapat terjadi pula akibat trauma fisik (kecelakaan) atau pembuluh darah (arterio-venous anomaly). Keadaan ini dapat diperoleh sejak lahir.

Siapa saja yang rawan terkena stroke ? – Orang-orang tertentu memiliki resiko tinggi menderita stroke, antara lain penderita diabetus mellitus, penderita hipertensi, hiperkholesterolemia, perokok, dan penderita penyakit jantung.

Gejala :Gejala stroke dapat terjadi beberapa minggu bahkan beberapa bulan sebelum sesorang terkena stroke. Gejala-gejala awal yang terjadi antara lain, beberapa bagian anggota tubuh (tangan, kaki) melemah, gangguan pandangan mata (visus mata), pengucapan kata tidak jelas dan kaku, sulit memegang atau menggapai benda di sekitarnya, pelupa dan hilang kesadaran.

▪ Stroke oleh trombosi:  Proses terjadi stroke lambat, gejala dimulai dengan migrain, dizzines (pening kepala), sensasi tidak sensistif. Umumnya gejala-gejala tersebut terjadi di malam hari karena pada saat tersebut aktivitas berkurang sehingga peredaran peredaran darah pun menjadi melambat. Lebih lanjut lagi, penderita akan mengalami lumpuh sebelah (hemiplegia). Apabila proses penyumbatan terjadi pada arteria yang agak besar dapat mengakibatkan hilangnya kesadaran. Manifestasi klinik yang sering dijumpai adalah dizzines, lumpuh wajah (facial paralyze), sulit menelan, susah untuk memulai aktivitas berjalan.

▪ Pendarahan di dalam otak:  Proses timbulnya stroke secara mendadak, hilangnya kesadaran, refleks kornea dan pupil hilang. Selanjutnya, diikuti dengan kelumpuhan anggota gerak tubuh. Saraf yang mengenervasi alat pencernaan dan urogenetal pun menjadi lumpuh sehingga pasien tidak dapat buang air besar dan kecil.

â–ª Emboli di dalam otak : Proses terjadinya stroke secara mendadak. Gejala lainnya adalah konvulsi, koma, dan hemiapraxia.

▪ Vasospasmus di dalam otak   :  Penyebab utamanya adalah terjadi tekanan darah tinggi. Gejala yang khas adalah ataxia, pengucapan yang tidak jelas, dan visus mata gelap.

––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *