Dua produsen mobil Eropa menutup pabrik mereka di seluruh wilayah sebagai dampak pandemi virus corona. Ini merupakan pukulan berat bagi industri yang telah mengalami penurunan penjualan dalam tiga tahun berturut-turut.
Produsen mobil Italia-Amerika, Fiat Chysler (FCAU) dalam keterangannya mengatakan akan menutup sebagian besar pabriknya hingga 27 Maret mendatang sebagia dampak adanya gangguan permintaan dipicu covid-19.
“6 pabrik di Italia akan ditutup serta pabrik di Serbia dan Polandia,” mengutip keterangan perusahaan dilansir dari CNN Money di Jakarta.
Tak berselang lama dari pengumuman tersebut, PSA Group (PUGOY) yang mempunyai produk Peugeot dan Citroen juga akan menutup 15 pabrik mereka di 7 negara termasuk Prancis, Spanyol, Jerman dan Inggris hingga akhir Maret 2020.
Perusahaan mengambil keputusan tersebut karena masifnya penyebaran wabah virus corona di Eropa. Selain itu, pabrik perusahaan juga sangat dekat dengan pusat pandemi virus corona. Hal yang pasti, permintaan mobil saat ini juga mengalami penurunan tajam.
Saham Perusahaan Anjlok
Keputusan perusahaan untuk menghentikan produksi turun menghantam kinerja saham mereka. Saham Fiat Chysler tercatat turun hampir 19 persen setelah Milan mengumumkan status lockdown. Secara total, saham Fiat telah anjlok 48 persen sepanjang tahun ini.
Sedangkan saham PSA Group tercatat anjlok 15 persen di paris. Kerugian perusahaan juga ditaksir lebih dari 52 persen.
Industri mobil mewah juga tak bisa menghindari dampak wabah virus corona, Maserati yang dimiliki Fiat Chrysler juga terdampak dan menutup produksinya. Ferrari juga mengatakan akan menutup sementara fasilitas manufaktur di Italia karena tengah berjuang mendapatkan bahan baku yang diimpor.
Penutupan pabrik mobil di Eropa menggambarkan bahayanya dampak wabah virus corona ke industri otomotif global.Pandemi corona telah mengakibatkan penutupan pabrik yang diperparah dengan turunnya permintaan dalam beberapa bulan terakhir.( Mdk / IM )
Related Posts
bukan hanya Perusahaan Mobil Mewah saja yang ambruk akan tetapi dalam segala bidang akan banyak yang gulung tikar yang akan menuju Krisis Ekonomi Dunia