Polisi Buru Penyebar SMS Ancaman Bunuh Jokowi


Pengirim mengaku anggota ISIS asal Lampung Timur

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Martinus Sitompul mengaku masih mendalami pesan singkat yang berisi ancaman Presiden Joko Widodo.

SMS yang berisi ancaman pembunuhan tersebut diduga berasal dari kelompok radikal Negara Islam (ISIS). Selain SMS, kepolisian juga akan mencermati media sosial yang mengeluarkan ancaman-ancaman sejenis. “SMS itu tentu kami cermati, kami dalami. Kami juga dapat SMS semacam itu,” kata Martinus di kantor Humas Mapolda, Jakarta, Jumat 20 Maret 2015.

Mengenai siapa pelaku penyebar SMS tersebut, polisi masih terus mencari siapa pelaku pertama yang menyebarkan pesan ancaman tersebut. “Sampai kepada siapa pelakunya, belum. Kami masih mencari siapa awal dari semua ini,” kata Martinus.

Ancaman-ancaman seperti ini, menurut Martinus, bisa juga dijerat dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Ia mengatakan polisi lebih fokus kepada apa yang telah dilakukan oleh si pengancam.  “Kami juga tidak melihat siapa, tapi apa bahaya tindakan itu,” kata Martinus.

Sebelumnya beredar pesan singkat yang bernada ancaman yang ditujukan kepada anggota Polri, Jaksa Agung, dan Presiden Jokowi. Pesan singkat itu dikirimkan oleh orang yang mengaku anggota ISIS asal Lampung Timur.

 

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

192 thoughts on “Polisi Buru Penyebar SMS Ancaman Bunuh Jokowi

  1. James
    April 3, 2015 at 5:25 am

    wajib dan harus di Kejar di Buru dan di Tembak Mati di Tempat, tantangan bagi Polisi Indonesia untuk Keamanan Indonesia beserta Rakyatnya

  2. pengamat
    April 3, 2015 at 7:30 am

    lagi-lagi ancaman surat kaleng orang tak dikenal, ngaku-ngaku sebagai si anu.

Leave a Reply to pengamat Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *