Perayaan Tri Suci Waisak 2525 yang berlangsung di Wihara Budhayana, Bengkulu, Kamis (15/5) berjalan lancar, aman dan hikmad.
Di Wihara Budhayana Bengkulu, yang berlokasi di Kampung Pecinan setempat, Kamis pagi, terlihat ribuan umat Budha di daerah ini mendapati vihara untuk mengikuti ibadah perayaan Waisak 2558.
Sejak pukul 07.00 WIB, wihara terbesar di Bengkulu ini, sudah dipenuhi masyarakat Budha untuk mengikuti sembahyang bersama memperingati Tri Suci Waisak
Sebagian besar para jemaat yang melakukan ibadah bersama di Vihara Budhayana Bengkulu memperingati Tri Suci Waisak adalah warga keturunan Tionghoa.
. Akibatnya, sembahyang terpaksa dilakukan beberapa tahap karena kapasitas daya tambung di vihara tersebut.
“Setiap memperingati Waisak Wihara Budhayana Bengkulu selalu dipadati jemaat untuk melakukan sembahyang bersama dan doa meminta keberkahan dan keselamatan oleh Sang Pencipta,” kata Alian (47), salah seorang umat Budha di Bengkulu.
Karena itu, ada perayaan Waisak umat Budha tua muda dan anak-anak datang ke Vihara untuk memanjatkan doa agar diberikan keselamatan, dijauhkan balak dan di murahkan rezeki dan diberikan kesehatan oleh Sang Pencipta alam semesta.
Pendeta Wihara Budhayana Bengkulu, Romo Tan Sun Lee mengatakan, Hari Waisak adalah memperingati tiga hal penting yang dikenal Tri Suci Waisak, yakni lahirnya Pangeran Siddharta di Taman Lumbini pada tahun 623 Sebelum Masehi (SM), Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya (Bodhgaya) pada usia 35 tahun pada tahun 588 SM, serta wafat Buddha Gautama di Kusinara pada usia 80 tahun pada tahun 543 SM.
Pada perayaan Waisak ini, Wihara Budhayana telah menggelar berbagai kegiatan, di antaranya sembahyang bersama, penyalaan pelita dan menggelar acara muda-mudi.
Acara kebaktian ini berlangsung aman, dan hidmat serta diikuti ribuan umat Budha di Bengkulu,” ujarnya.
Related Posts
