Pengurangan PSBB: Pusat Siapkan Tahapan vs Anies Patok Ketentuan


Pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di masa pandemi corona masih menjadi perbincangan sampai saat ini. Pemerintah menegaskan PSBB masih diberlakukan sesuai dengan ketentuan dan belum ada pelonggaran.

“Saya ingin tegaskan belum ada kebijakan pelonggaran PSBB. Karena jangan muncul di masyarakat bahwa pemerintah sudah mulai melonggarkan PSBB. Belum. Belum ada kebijakan pelonggaran PSBB,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas yang disiarkan saluran YouTube Sekretariat Presiden, Senin (18/5/2020).

Jokowi mengatakan pemerintah sejauh ini masih mempersiapkan skenario pelonggaran PSBB. Belum ada keputusan terkait hal itu. Jokowi mengatakan keputusan pelonggaran PSBB melihat waktu yang tepat.

“Yang sedang kita siapkan ini memang baru sebatas rencana atau skenario pelonggaran yang akan diputuskan setelah ada timing yang tepat serta melihat data-data dan fakta di lapangan,” ujarnya.

“Biar semuanya jelas, karena kita harus hati-hati, jangan keliru kita memutuskan,” imbuhnya.


Versi Pemerintah Pusat

Berbicara konteks pengurangan PSBB ada versi yang berbeda antara pemerintah pusat dengan Pemprov DKI Jakarta. Berikut penjelasannya:

Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan tidak akan ada pelonggaran PSBB, namun yang ada hanya lah pengurangan PSBB. Hal itu menurutnya yang sedang dikaji pemerintah.

“Yang perlu saya tekankan, Pak Presiden menegaskan kembali tak ada itu pelonggaran terhadap PSBB. Bahwa akan ada pengurangan pembatasan, iya. Itu akan dikaji,” ujar Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy saat memberi keterangan seusai ratas yang disiarkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin (18/5/2020).

Untuk melakukan pengurangan PSBB, Muhadjir mengatakan harus ada kajian yang cermat. Oleh karena itu lah, kata Muhadjir kalau Jokowi meminta ada persiapan dan tahapan-tahapan dalam pengurangan PSBB.

“Bapak Presiden setelah menetapkan perlunya ada kajian yang cermat dan terukur dan melibatkan banyak pihak untuk mempersiapkan tahap-tahap pengurangan pembatasan sosial atau pengurangan tahap-tahap PSBB,” kata Muhadjir dalam konferensi video seusai rapat terbatas, Senin (18/5/2020).

“Nanti dari sektor ekonomi akan dijelaskan oleh Pak Menko Ekonomi dan sektor penanggulangan COVID-19 akan dijelaskan kepala gugus tugas,” ucap Muhadjir.

Pemerintah mengklaim pengurangan PSBB ini demi memulihkan produktivitas. Namun pemerintah menyebut pengendalian COVID-19 masih bakal bisa terkendali.

“Jadi mengurangi pembatasan sosial berskala besar atau PSBB dalam rangka untuk meningkatkan atau memulihkan produktivitas dan di satu sisi wabah COVID-19 tetap bisa dikendalikan, tetap ditekan hingga nanti sampai pada antiklimaksnya akan selesai terutama ketika telah ditemukan vaksin,” ujar Muhadjir.

Versi Pemprov DKI

Berbeda versi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut ada ketentuan untuk melonggarkan PSBB. Menurutnya, PSBB bisa mulai dilonggarkan jika angka penularan virus Corona di bawah angka 1.

“Saya tidak bisa katakan berapa hari, berapa minggu, saya rasa tidak ada yang bisa mengatakan itu. Tapi kita percayakan pada pendekatan sains, nih. Para epidemiologis ngitung terus, monitor, begitu angkanya 0,7 atau 0,8, kita sudah mulai lega nih dan pada saat itu kita Insya Allah mulai easy, mulai melonggarkan (PSBB),” kata Anies dalam dialog dengan Ben Soebiakto di acara Live Stream Fest Vol 3, Sabtu (16/5/2020).

Saat ini ‘R0’ atau yang mewakili jumlah kasus baru yang bisa timbul dari satu kasus penyakit COVID-19 di Jakarta, menurut Anies, sudah di angka 1. Data tersebut dapat dibaca bahwa dalam satu orang dapat menularkan terhadap 1 orang lainnya. Sehingga pihaknya akan menunggu penurunan hingga 0,4.

“Nah, kita ini sudah di 1, tinggal turunnya 0,3 atau 0,4 lagi nih, terusin,” ungkapnya.

Namun, untuk menurunkan angka penularan itu, kata Anies, perlu kolaborasi semua pihak. Dia meminta warga tetap berada di rumah beberapa bulan ke depan.

“Ini yang membutuhkan kolaborasi semua pihak. Tidak cukup hanya penegakan hukum. Di Jabodetabek lebih dari 25 juta orang, jadi pengendaliannya harus dengan kesadaran, apakah kita mau tetap berada di rumah berbulan-bulan ke depan atau pengin cepat selesai di rumahnya, pengin kembali normal. Kalau pengin cepat kembali normal, kita disiplinkan beberapa waktu lagi,” ungkapnya.( Dtk / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

One thought on “Pengurangan PSBB: Pusat Siapkan Tahapan vs Anies Patok Ketentuan

  1. Http://Iklan.gratis
    May 19, 2020 at 3:15 am

    Kalau psbb dilonggarkan apa daya tampung rumah sakit sudah siap seandainya pasien melonjak ?

Leave a Reply to Http://Iklan.gratis Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *