Virginia — Aksi penembakan kembali terjadi di kampus Virginia Tech di Virginia, Amerika Serikat. Peristiwa ini membangkitkan kenangan pahit akan pembantaian di kampus tersebut tahun 2007 lalu.
“Hari ini tragedi kembali menimpa Virginia Tech dengan adanya tindak kekerasan yang menewaskan seorang perwira polisi saat rutinitas pemeriksaan kendaraan,” kata Presiden Virginia Tech Charles Steger kepada para wartawan.
“Kata-kata tak bisa menggambarkan perasaan kami,” tuturnya seperti dilansir kantor berita Reuters, Jumat (9/12/2011). “Ini mengembalikan kenangan pahit dari masa lalu,” ujar Steger.
Sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari kepolisian mengenai pelaku penembakan. Namun menurut sumber kepolisian seperti dikutip sejumlah media AS, pelaku telah tewas. Belum jelas apakah dia termasuk di antara dua orang yang dilaporkan tewas dalam insiden itu.
Kepolisian setempat menyatakan, seorang polisi yang sehari-hari bertugas di universitas tersebut tewas ditembak seorang pria berkulit putih. Polisi tersebut ditembak saat sedang melakukan rutinitasnya: menghentikan dan memeriksa kendaraan-kendaraan yang masuk ke areal kampus.
Insiden itu membangkitkan kenangan akan peristiwa kelam pada April 2007 lalu ketika seorang mahasiswa asal Korea Selatan, melepaskan tembakan membabi-buta. Akibatnya 32 orang tewas dan 25 lainnya luka-luka. Mahasiswa berumur 23 tahun itu, Seung-Hui Cho bunuh diri setelah menembaki korban-korbannya secara brutal. Peristiwa itu disebut sebagai penembakan massal paling buruk dalam sejarah modern AS.