
Setelah diusut, calon penumpang pesawat nomor penerbangan JT-745 (sebelumnya ditulis JT-645) yang bernama Cahyo Widyanto, (28) (sebelumnya ditulis Cahyo Dwiyanto) adalah seorang polisi. Dia perwira baru dengan pangkat inspektur dua (Ipda) dengan Nomor Registrasi Prajurit (NRP) 88051165 dari Kesatuan Puslabfor Mabes Polri yang di-BKO-kan di Puslabfor Polda Bali.
Kapolsek kawasan bandara Iptu Muhammad Djafar menjelaskan, Cahyo berada di Makassar karena Sabtu malam, (9/1) melaksanakan kegiatan pedang pora pernikahan seorang rekannya di Makassar.
Lalu saat hendak bertolak ke Denpasar, pemeriksaan X-Ray dilintasi. Saat itu, Ipda Cahyo Widyanto keluarkan kalimat ‘ada bom’ saat tasnya akan diperiksa. Yang pada akhirnya diakui hanya candaan. Saat itu dia bersama dua rekannya yang lain hendak ke Denpasar.
“Pukul 15.22 Wita, pelaku dan rombongannya langsung diperiksa kembali dengan X-Ray oleh petugas Aviation Security (Avsec) bandara dan dinyatakan tidak ada barang berbahaya. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan manual,” jelas Djafar.
Hingga pukul 17.48 Wita, Ipda Cahyo Widyanto masih berada di posko sekuriti menunggu penjemputan untuk kemudian dibawa ke Mapolres Maros guna pemeriksaan leih lanjut.
Djafar mengaku cukup kesal dengan ulah Cahyo itu. “Ada-ada saja, kenapa soal bom jadi candaan. Ini juga entah apa maksudnya,” cetusnya.( Mdk / IM )















