Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Bela Trump Terkait Larangan Masuk ke AS


D17F7793-814F-4B4A-97DF-F944C790F9F3_cx20_cy21_cw61_w1023_r1_sPerintah eksekutif kontroversial Presiden Donald Trump untuk menangguhkan sementara penerimaan imigran dari tujuh negara berpenduduk mayoritas Muslim mendominasi debat dalam kunjungan pertama Menteri Keamanan Dalam Negeri, John Kelly, ke Gedung Kongres, Selasa (7/2).

Risiko – bukan agama, kata Menteri Keamanan Dalam Negeri John Kelly ketika meyakinkan Kongres bahwa itulah dasar penerbitan perintah eksekutif Presiden Trump yang dipertentangkan.

“Ini tidak dilakukan karena ke-tujuh negara itu adalah negara-negara Muslim. Ini dilakukan karena kita tidak mempercayai pemeriksaan atau informasi (tentang imigran) dari ke-tujuh negara itu,” kata John Kelly.

Kelly mengatakan peluncuran perintah eksekutif yang tergesa-gesa dan menyebabkan kebingungan di berbagai bandara Amerika dan memicu demonstrasi itu bisa dihindari melalui komunikasi yang lebih baik dengan Kongres.

“Jika ditinjau kembali, saya seharusnya menundanya dulu. Ini semua kesalahan saya,” imbuhnya.

Tapi pengakuan itu tidak berhasil menenangkan para anggota Kongres dari Partai Demokrat yang marah, yang meminta Kelly untuk memikirkan keluarga-keluarga yang ditolak karena larangan tersebut.

Perpecahan berdasarkan partai di Kongres sangat jelas ketika anggota dari Partai Republik mengatakan bahwa perintah eksekutif itu melindungi warga Amerika.

“Meskipun mungkin tidak nyaman bagi sebagian orang karena dihentikan di bandara, tapi betapa banyak warga Amerika, saya tidak punya foto-foto mereka, orang tua, saudara, dan anak-anak yang tidak pernah melihat anggota keluarga mereka pulang dari zona perang atau tempat-tempat lain di mana mereka diserang oleh orang-orang ini,” kata anggota DPR Partai Republik Scott Perry.

Kesaksian Menteri Keamanan dalam Negeri baru itu disampaikan pada saat yang penting. Selagi pengadilan meninjau legalitas larangan tersebut, Presiden Trump mengatakan kepada para wartawan bahwa dia yakin akan menang.

Namun para pengecam mengatakan cuitan-cuitan Trump melalui Twitter secara tidak langsung merongrong cabang yudikatif dalam pemerintahan.

Sementara itu Menteri Kelly berada dalam posisi sulit dan harus menjawab pertanyaan-pertanyaan tajam dari anggota Kongres Demokrat mengenai tanggung jawab departemennya. Mengamati apa yang telah terjadi di lapangan pasca-penerbitan perintah eksekutif itu, Kelly berjanji akan berhati-hati dalam menjalankan berbagai kebijakan.

Tetapi dia tampaknya sejalan dengan Presiden Trump ketika mengingatkan para hakim yang akan memutuskan tentang legalitas perintah eksekutif itu.

“Di ruang sidang mereka dilindungi oleh orang-orang seperti saya, sehingga mereka dapat melakukan pembahasan itu. Tapi jika sesuatu yang buruk terjadi karena orang-orang yang diizinkan masuk ke Amerika, mereka tidak datang kepada hakim untuk mempertanyakan keputusannya, mereka datang ke orang-orang seperti saya,” kata John Kelly.

Pesan itu tidak lazim dari satu cabang pemerintahan ke cabang lainnya sementara perdebatan mengenai larangan perjalanan oleh Presiden Trump bergulir.( VOA / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

4 thoughts on “Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Bela Trump Terkait Larangan Masuk ke AS

  1. Perselingkuhan+Intelek
    February 8, 2017 at 10:24 pm

    ada yang Pro ada yang Anti, tapi sewajarnyalah Keputusan si Trump itu karena sangat beralasan justru yang berasal dari 7 negara yang dilarang itu yang selalu Menimbulkan Kekacauan di Negara Barat, yang BerJubah Putih dan BerSorban itu datang ke Negara Barat tapi Membuat Kekacauan memang Tidak Tahu Diri namanya, sudah diberi Hidup Enak tapi Membuat Kekacauan, kelompok manusia yang Liar Buas namanya, apa sih jalan ajarannya ?

  2. pengamat
    February 9, 2017 at 3:26 am

    Ah, itu hanya akal2an si tru**. Sebenarnya dia ingin berbisnis hotel dan lapangan golf dengan 7 negara tsb. Tapi karena belum ada bisnis, dia bikin diskriminasi dulu.

  3. Perselingkuhan+Intelek
    February 9, 2017 at 9:05 pm

    keputusan Trump akan di ikuti oleh Negara lain, maka Burga sudah dilarang di beberapa Negara seperti Perancis, Jerman, Belgia, itupun akan di ikuti oleh beberapa negara Eropah lainnya

  4. Anthony Tjio
    February 10, 2017 at 5:28 am

    Yang tidak pernah disebutkan siapakah yang sesunggunya paling anti-Islam, ITU Jepang. Disana tidak boleh ada Muslim, tidal ada satu masjid pun. Mereka malah menyuap negaranegara untuk anti-Tiongkok. Baru baru INI Inggris kepergok karena disuap Jepang supaya anti-Tiongkok, bisa jadi ada kelompok di Indonesia yang nyaring memjeritkan Tiongkok Komunis ITU juga.

Leave a Reply to pengamat Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *