Pada jaman dahulu kala ada seorang tua yang sangat menyukai daging berang-berang. Dia diburu dan dibunuh berang-berang begitu sering bahwa anaknya protes dengan dia.
Dia sering pergi berburu berang-berang sehingga anaknya protes.
Anaknya mengatakan bahwa beberapa kemalangan pasti akan menimpa dia sebagai hukuman atas penganiayaannya terhadap berang-berang tersebut.
Orang tua itu tidak mengindahkan peringatan anaknya, tapi terus membunuh berang-berang hampir setiap hari. Sekali lagi anak itu berkata, “Jika Anda membunuh mereka, mereka akan segera menangkap dan membunuh anda.”
Tidak lama kemudian orang tua itu melihat berang-berang memasuki sebuah lubang di pinggiran sungai..Mengabaikan saran anaknya, ia terjun ke dalam liang tersebut untuk menangkap binatang itu. Anak itu melihat orang tua itu memasukkan lubang tersebut dan ia menyusulnya. Dari belakang dia mendorong orang tua itu masuk lebih jauh ke lubang tersebut.
Orang tua itu berpikir bahwa berang-berang yang lain telah menyerang dia. Dia pada awalnya terlalu takut untuk bergerak, lalu ia menangis minta ampun. “Biarkan aku pergi, hai berang-berang, dan aku akan memberimu pisau milikku ini.”
Ia melemparkan pisaunya ke pintu masuk, tetapi tidak mendapatkan jawaban atas permintaannya itu.”Biarkan aku pergi, hai berang-berang, dan aku akan memberikan alat penusuk yang aku miliki ini.” Sekali lagi ada jawaban. “Biarkan aku pergi, dan aku akan memberikan panahku.”
Anaknya mengambil barang-barang yang dilemparkan oleh orang tua itu dan bergegas pergi tanpa sepengetahuan ayahnya.. Ketika orang tua kembali ke rumah, dia menceritakan kejadian yang menimpahnya.Anaknya tidak mengajukan pertanyaan maupun memberikan komentar.. Begitu orang tua pergi dari rumah mereka, anaknya menempatkan pisau dan barang-barang lainnya kembali kedalam tas ayahnya.
“Di mana pisau Anda?” kata si anak ketika orang tua kembali. “Saya memberikannya kepada berang-berang supaya membiarkan aku melarikan diri guna menyelamatkan hidupku” “Aku khan telah bilang bahwa mereka akan menangkap Anda,” kata anak itu.
Sejak itu orang tua tersebut tidak pernah berburu berang-berang lagi.
Related Posts
